Perkembangan media digital telah mengubah cara generasi muda dalam mengekspresikan dan melestarikan budaya lokal. Media sosial kini menjadi ruang strategis bagi komunitas mahasiswa daerah untuk mempertahankan identitas kultural di tengah arus globalisasi. Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Mahasiswa IKMASTI di UKSW dalam Mengangkat Budaya Lokal melalui Feed Instagram @ikmasti_salatiga”, yang dilatarbelakangi oleh meningkatnya kreativitas mahasiswa asal Nusa Tenggara Timur (NTT) di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana representasi budaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi yang digunakan IKMASTI dalam memperkenalkan, melestarikan, dan mengadaptasi budaya lokal NTT melalui media digital, khususnya Instagram. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian meliputi pengurus, anggota aktif, penasihat, serta pengikut akun @ikmasti_salatiga. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi digital, dan dokumentasi konten, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi IKMASTI terbagi menjadi lima pola utama, yaitu: (1) representasi budaya, (2) partisipasi digital, (3) komunikasi nilai budaya, (4) adaptasi digital, dan (5) jurnalisme budaya digital. Strategi ini sejalan dengan teori Cultural Representation (Hall, 1997), Participatory Culture (Jenkins, 2006), dan Komunikasi Partisipatif (Servaes, 2008). Kesimpulannya, Instagram berfungsi tidak hanya sebagai media informasi, tetapi juga sebagai ruang jurnalisme budaya yang efektif, adaptif, dan kolaboratif dalam menjaga identitas serta memperkuat eksistensi budaya lokal NTT di era digital.