Analisis kapasitas daya dukung tiang merupakan elemen penting dalam perencanaan pondasi tiang pancang karena berkaitan langsung dengan aspek keamanan serta efisiensi konstruksi. Untuk memastikan stabilitas, perhitungan desain pondasi harus disesuaikan dengan beban kerja yang direncanakan. Pada tahap perencanaan biasanya digunakan Metode Statis, sedangkan kondisi aktual di lapangan diperoleh melalui Metode Dinamis seperti uji Pile Driving Analyzer (PDA). Idealnya kedua pendekatan menghasilkan nilai yang berdekatan, namun perbedaan hasil sering terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kapasitas daya dukung ijin tiang tunggal berdasarkan kedua metode serta menghitung persentase selisihnya. Dimensi tiang yang diteliti berukuran 25x25 cm. Pengumpulan data meliputi hasil Cone Penetration Test (CPT), Standard Penetration Test (SPT), dan uji PDA. Data CPT serta SPT dianalisis menggunakan sejumlah rumus Metode Statis, yakni Mayerhof, Nottingham & Schmertman, Aoki & Alancer, Luciano Decourt, serta Schmertman, kemudian dibandingkan dengan hasil uji PDA. Pada Rusun Pemkab Kotawaringin Timur, hasil PDA menunjukkan kapasitas 26,50 ton. Perhitungan CPT menghasilkan Mayerhof 25,34 ton, Nottingham & Schmertman 39,67 ton, dan Aoki & Alancer 37,97 ton, dengan selisih rata-rata 32,45% dan Mayerhof paling mendekati (4,38%). Sementara analisis SPT menunjukkan Mayerhof 35,71 ton, Luciano Decourt 41,47 ton, dan Schmertman 22,68 ton, dengan rata-rata selisih 35,22% serta Schmertman paling dekat (14,42%). Pada Rusun IAHN, nilai PDA tercatat 42,63 ton. Analisis CPT menghasilkan Mayerhof 50,50 ton, Nottingham & Schmertman 51,97 ton, dan Aoki & Alancer 22,20 ton, dengan rata-rata selisih 29,43% serta Mayerhof mendekati (18,48%). Hasil SPT menunjukkan Mayerhof 36,74 ton, Luciano Decourt 49,58 ton, dan Schmertman 34,16 ton, dengan rata-rata selisih 16,66% dan Mayerhof paling dekat (13,82%)