Penelitian ini menyelidiki peran YouTube sebagai media pembelajaran dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi kelas, wawancara mendalam dengan guru dan siswa, serta analisis konten video pembelajaran PAI di YouTube. Hasil penelitian menunjukkan bahwa YouTube dapat merangsang diskusi, analisis, dan evaluasi kritis siswa berkat konten yang variatif dan relevan. Namun, pemanfaatan optimalnya memerlukan pemilihan materi yang cermat, pendampingan guru, serta kemampuan siswa dalam menilai kualitas informasi. Studi ini menyimpulkan bahwa YouTube berpotensi menjadi alat pembelajaran PAI yang efektif jika digunakan secara tepat untuk melatih daya kritis siswa. Implikasinya meliputi pelatihan guru dalam memilih konten digital dan penyusunan panduan penggunaan YouTube dalam pembelajaran. Penelitian ini juga menyoroti kesenjangan literasi digital dalam konteks pendidikan Islam serta kurangnya pemanfaatan sistematis media daring dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kebaruan penelitian ini terletak pada integrasi antara pendekatan critical thinking framework dan prinsip ARCS motivation model dalam konteks pembelajaran PAI di Indonesia. Secara empiris, penelitian ini menemukan bahwa strategi kurasi konten yang disertai pendampingan guru berpengaruh langsung terhadap kemampuan analitis siswa, terutama dalam menilai keautentikan informasi keagamaan di ruang digital. Dengan demikian, studi ini memberikan kontribusi teoretis pada pengembangan literasi digital Islam dan kontribusi praktis pada desain pembelajaran PAI berbasis platform video.