Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kepribadian Big Five dalam memprediksi tingkat stres pada pelamar kerja serta menelaah peran jenis kelamin sebagai variabel moderator. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatori dengan desain regresi linear berganda dan moderasi. Populasi penelitian adalah pelamar kerja yang mengikuti proses seleksi di biro psikologi, dengan jumlah sampel sebanyak 203 orang yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria usia produktif (18–42 tahun) dan pengalaman mengikuti seleksi kerja. Pengukuran kepribadian dilakukan menggunakan Big Five Inventory (BFI-44), sedangkan tingkat stres diukur dengan Perceived Stress Scale (PSS-10) versi modifikasi. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linear berganda dengan bantuan perangkat lunak JASP 0.19.3 untuk menguji kontribusi simultan dan parsial tiap dimensi kepribadian terhadap stres, serta uji interaksi untuk menilai efek moderasi jenis kelamin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi signifikan (F = 4.096; p < 0.001) dengan kontribusi total sebesar 9,8% terhadap variasi stres. Secara parsial, Neuroticism berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat stres, sedangkan Conscientiousness berpengaruh negatif signifikan. Tiga dimensi lainnya (Extraversion, Agreeableness, dan Openness) tidak menunjukkan pengaruh signifikan. Selain itu, jenis kelamin tidak memoderasi hubungan antara kepribadian dan stres. Temuan ini menegaskan bahwa stabilitas emosional dan disiplin diri merupakan faktor kepribadian utama yang menentukan kerentanan terhadap stres pada pelamar kerja.