Wahyudi, Vijna Putri Sukma
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Expressive Writing Therapy (EWT) dan Pendampingan Perawat untuk Mengurangi Kesepian pada Pasien Hemodialisis Usia Dewasa Muda: Studi Kasus Wahyudi, Vijna Putri Sukma; Ispriyatiningsih, Ispriyatiningsih; Perdana, Melyza; Effendy, Christantie
Jurnal Keperawatan Klinis dan Komunitas (Clinical and Community Nursing Journal) Vol 9, No 3 (2025)
Publisher : PSIK FKKMK UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkkk.113032

Abstract

Background: Loneliness is a common psychosocial issue among young adult hemodialysis patients, hence it may affect emotional well-being and treatment adherence. Evidence on simple nurse-facilitated interventions, such as Expressive Writing Therapy (EWT) combined with supportive accompaniment, remains limited in this population. Objective: To describe the changes in loneliness level following the implementation of Expressive Writing Therapy (EWT) combined with nurse-led accompaniment. Case report: A 21-year-old female who had undergone hemodialysis for six years participated in a six-day expressive writing program and seven accompaniment sessions. The initial UCLA-Loneliness Scale Version 3 score was 42, indicating the middle threshold of mild loneliness. Outcome: After the intervention, the score decreased to 33 (non-lonely category). The UCLA instrument was analyzed across three dimensions: intimate loneliness, relational loneliness, and collective loneliness. The greatest improvement was observed in the intimate dimension, followed by partial improvement in the relational dimension, while the collective dimension remained stable. Subjectively, patient reported emotional relief, greater social connectedness, and renewed motivation. Conclusion: The combination of EWT and nurse accompaniment may help reduce loneliness and improve emotional experiences related to loneliness in young adult hemodialysis patients. This approach may be considered a holistic nursing strategy for chronic conditions.INTISARILatar belakang: Kesepian merupakan masalah psikososial yang sering dialami pasien hemodialisis dewasa muda dan dapat memengaruhi kesejahteraan emosional serta kepatuhan terhadap terapi. Namun, bukti penelitian mengenai pemberian intervensi sederhana yang dapat difasilitasi perawat, seperti Expressive Writing Therapy (EWT) yang dikombinasikan dengan pendampingan, pada kelompok ini masih terbatas. Tujuan: Studi kasus ini bertujuan mendeskripsikan perubahan tingkat kesepian dan pengalaman subjektif pasien setelah penerapan Expressive Writing Therapy (EWT) dan pendampingan perawat. Laporan kasus: Seorang pasien perempuan berusia 21 tahun yang telah menjalani hemodialisis selama enam tahun mendapatkan intervensi berupa program penulisan jurnal ekspresif selama enam hari dan tujuh sesi pendampingan. Skor awal UCLA-Loneliness Scale Version 3 pada pasien tercatat 42 yang menandakan di posisi pertengahan kategori kesepian tingkat ringan. Hasil: Setelah intervensi, skor turun menjadi 33 yang termasuk kategori tidak kesepian. Kesepian yang diukur instrumen UCLA memiliki tiga dimensi, yaitu kesepian intim, kesepian relasional, dan kesepian kolektif. Perbaikan terbesar terlihat pada dimensi kesepian intim, diikuti oleh peningkatan parsial pada dimensi kesepian relasional, sementara dimensi kesepian kolektif menunjukkan skor stabil. Secara subjektif, pasien melaporkan pelepasan emosional, peningkatan keterhubungan sosial, dan munculnya motivasi baru. Simpulan: Dalam kasus ini, kombinasi EWT dan pendampingan perawat berpotensi membantu menurunkan kesepian dan memperbaiki pengalaman emosional terkait kesepian pada pasien hemodialisis dewasa muda. Pendekatan ini dapat dipertimbangkan sebagai strategi keperawatan holistik pada kondisi penyakit kronis.