<![CDATA[Menyusui merupakan langkah awal penting dalam memberikan nutrisi terbaik bagi bayi baru lahir hingga usia enam bulan, karena ASI mengandung nutrisi, hormon, antibodi, serta komponen antiinflamasi yang mendukung pertumbuhan dan daya tahan tubuh bayi. Namun, cakupan ASI eksklusif di Indonesia, khususnya di Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Kediri, masih tergolong rendah yaitu 41,9% pada tahun 2022. Rendahnya cakupan tersebut menunjukkan perlunya upaya peningkatan self-efficacy ibu dalam menyusui, mengingat keyakinan diri berperan penting dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendidikan kesehatan terhadap peningkatan self-efficacy menyusui pada ibu primigravida di Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan desain pre-eksperimental dengan pendekatan One Group Pretest–Posttest pada 30 ibu primigravida trimester III yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Intervensi dilakukan melalui pendidikan kesehatan kelompok di kelas ibu hamil menggunakan media audiovisual berupa video edukasi manajemen laktasi berdurasi 15 menit yang telah direview oleh dua dosen ahli kebidanan. Pengukuran self-efficacy dilakukan menggunakan instrumen Breastfeeding Self-Efficacy Scale–Short Form (BSES–SF) sebelum dan empat minggu sesudah intervensi, kemudian dianalisis menggunakan uji McNemar. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan proporsi ibu dengan self-efficacy tinggi dari 53,3% menjadi 83,3%, terdapat pengaruh media audiovisual manajemen laktasi terhadap self-efficacy menyusui dengan nilai p = 0.02. Dengan demikian, media audiovisual efektif digunakan dalam pendidikan kesehatan untuk meningkatkan self-efficacy menyusui pada ibu primigravida, sehingga tenaga kesehatan, khususnya bidan, diharapkan dapat memanfaatkannya untuk mendukung keberhasilan ASI eksklusif.]]>
