Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identifikasi Tingkat Bahaya Tsunami Daerah Manna Dan Sekitarnya, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu Annafin , Faiz Hady; Harnani, Harnani
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 6 No. 4 (2025): November
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v6i4.1417

Abstract

Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu wilayah pesisir di Provinsi Bengkulu yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana tsunami karena posisinya yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia dan berdekatan dengan zona subduksi Indo-Australia–Eurasia. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat bahaya tsunami di Kecamatan Manna dan sekitarnya menggunakan metode Hloss. Analisis dilakukan dengan memanfaatkan data Digital Elevation Model (DEM) untuk memperoleh nilai kemiringan lereng, data penggunaan lahan untuk menentukan koefisien kekasaran permukaan, serta data ketinggian maksimum gelombang tsunami. Nilai Hloss dihitung untuk mengetahui kehilangan ketinggian tsunami per meter jarak genangan, yang kemudian digunakan dalam pemodelan Cost Distance guna menentukan jangkauan genangan. Hasil pemodelan dimasukkan ke dalam indeks bahaya tsunami menggunakan logika fuzzy dan diklasifikasikan menjadi tiga kelas bahaya yaitu rendah (≤0,333), sedang (0,334–0,666), dan tinggi (>0,666). Luas masing-masing kelas bahaya adalah 0,36 km² (15%) untuk bahaya rendah, 0,41 km² (17%) untuk bahaya sedang, dan 1,61 km² (68%) untuk bahaya tinggi. Zona bahaya tinggi mendominasi wilayah pesisir Kecamatan Kota Manna, Pasar Manna, dan Bungamas, terutama di dataran rendah dan sekitar muara sungai. Zona bahaya sedang berada di area transisi antara pesisir dan dataran lebih tinggi, sedangkan zona bahaya rendah terdapat di bagian timur wilayah penelitian yang memiliki topografi lebih tinggi. Temuan ini menegaskan bahwa wilayah pesisir Kabupaten Bengkulu Selatan berpotensi tinggi terhadap bencana tsunami.