Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Jumlah Item Obat Dengan Potensi Kejadian Interaksi Obat Di Intensive Care Unit Rumah Sakit Efarina Pematangsiantar Nainggolan, Berliana Christina; Nainggolan, Oshin Maria; Sumule, Arsiaty
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 2 (2025): September 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i2.12504

Abstract

Pasien yang dirawat di ruang ICU umumnya memiliki kondisi medis yang kompleks dan kritis, sehingga memerlukan berbagai jenis obat dalam satu waktu. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi antar obat yang berisiko mengganggu efektivitas terapi dan membahayakan keselamatan pasien. Polifarmasi menjadi salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross-sectional) dengan pendekatan deskriptif analitik. Data diperoleh dari 78 rekam medis pasien ICU Rumah Sakit Efarina Pematang Siantar selama Januari–Desember 2024. Penilaian interaksi obat dilakukan menggunakan basis data Micromedex dan Medscape, sedangkan analisis statistik dilakukan dengan uji Chi-Square untuk menilai hubungan antara jumlah item obat dan potensi kejadian interaksi obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 97,4% pasien mengalami potensi interaksi obat, dengan total 579 kasus yang teridentifikasi. Jenis interaksi paling umum adalah interaksi farmakodinamik (61,5%), dan mayoritas dikategorikan sebagai interaksi dengan tingkat keparahan berat (62,4%). Hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara jumlah obat yang diberikan dan potensi interaksi obat (p = 0,000). Dapat disimpulkan bahwa jumlah obat yang tinggi pada pasien ICU secara signifikan berkorelasi dengan meningkatnya risiko interaksi obat. Oleh karena itu, pemantauan dan evaluasi terapi obat secara komprehensif sangat penting untuk mengurangi risiko efek samping yang merugikan