Perkembangan teknologi pendidikan di era digital menuntut integrasi antara kecakapan teknis dan kesadaran moral agar inovasi pembelajaran tetap berlandaskan nilai-nilai kemanusiaan. Dalam konteks pendidikan konservasi, teknologi tidak hanya dipandang sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi juga sebagai sarana pelestarian nilai, karakter, dan tanggung jawab etis dalam praktik akademik. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kesadaran etis mahasiswa Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) dalam praktik desain pembelajaran sebagai upaya konservasi nilai dan karakter. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui survei menggunakan kuesioner berskala Likert yang disebarkan kepada mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Desain Pembelajaran atau Media Pembelajaran. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif untuk mengukur tingkat kesadaran etis berdasarkan dua dimensi utama, yaitu etika digital dan kesadaran konservasi nilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran etis mahasiswa berada pada kategori bervariasi, dengan kecenderungan lebih tinggi pada aspek konservasi nilai (57%) dibandingkan etika digital (43%). Mahasiswa memperlihatkan kepedulian terhadap nilai karakter seperti tanggung jawab sosial, keadilan, dan empati, namun masih kurang reflektif dalam menghadapi dilema etis terkait hak cipta dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan pendidikan etika digital dan nilai konservasi secara sistematis dalam kurikulum Teknologi Pendidikan agar mahasiswa mampu menjadi desainer pembelajaran yang inovatif, berintegritas, serta berkesadaran moral tinggi.