This Author published in this journals
All Journal Scientific Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perubahan Morfologi Bakteri Propionibacterium Acnes dari Paparan Rimpang Lempuyang Gajah (Zingiber Zerumbet) dan Penetapan Kadar Flavonoid Ekstrak Etanol Daun, Bunga, dan Menggunakan Metode Spektrofotometer Uv-Vis Rahma Putri, Citra Destya; Wulandari, Dian Novita; Junia Putri, Dayana Elia
Scientific Journal Vol. 4 No. 6 (2025): SCIENA Volume IV No 6, November 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i6.290

Abstract

Pendahuluan: Propionibacterium acnes (Cutibacterium acnes) merupakan mikroorganisme komensal pada kulit yang berperan penting dalam patogenesis jerawat. Meningkatnya resistensi terhadap antibiotik mendorong pencarian alternatif sumber antimikroba, salah satunya dari tanaman Zingiber zerumbet (lempuyang gajah). Lempuyang gajah memiliki potensi sebagai bahan baku obat tradisional karena mengandung berbagai senyawa fitokimia, terutama pada bagian rimpangnya yang paling sering dimanfaatkan. Salah satu senyawa utama dalam Z. zerumbet adalah flavonoid, yang tersusun dari 15 atom karbon dan berfungsi sebagai pigmen tanaman sekaligus memiliki aktivitas pelindung sel, antiinflamasi, dan antibiotik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kadar flavonoid pada daun, bunga, dan rimpang Z. zerumbet serta mengamati perubahan morfologi Cutibacterium acnes setelah perlakuan dengan ekstrak etanol rimpang pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, dan 80%. Metode: Ekstraksi sampel dilakukan menggunakan metode Ultrasonic Assisted Extraction (UAE) dengan pelarut etanol. Kadar flavonoid ditentukan dengan spektrofotometri UV-Vis menggunakan kuersetin sebagai standar pada panjang gelombang 414,2 nm. Perubahan morfologi bakteri diamati secara makroskopis pada media tanam dan melalui pewarnaan Gram. Hasil: Hasil menunjukkan kadar flavonoid tertinggi terdapat pada rimpang (0,395%), diikuti daun (0,347%) dan bunga (0,244%). Perubahan morfologi bakteri paling signifikan terjadi pada konsentrasi ekstrak 80%, diikuti oleh 40% dan 20%, dengan efek minimal pada konsentrasi 10%.