Pendahuluan: Stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan masyarakat dengan prevalensi yang tinggi di Indonesia. Kondisi ini merupakan masalah gizi kronis yang berawal sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun, dan dapat berdampak pada pertumbuhan fisik serta perkembangan kognitif anak. Di Kelurahan Bandarharjo, angka stunting cukup memprihatinkan dan erat kaitannya dengan masih tingginya angka pernikahan dini pada remaja. Pernikahan pada usia muda menyebabkan kehamilan berisiko tinggi yang berkontribusi pada lahirnya bayi dengan status gizi buruk, sehingga memperparah kejadian stunting.Tujuan: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remaja mengenai bahaya pernikahan dini serta kaitannya dengan kejadian stunting, sekaligus membangun jejaring peer group remaja yang berperan sebagai agen perubahan di lingkungannya.Metode: Program dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu identifikasi masalah kesehatan remaja di Kelurahan Bandarharjo, penyusunan materi edukasi kesehatan reproduksi, koordinasi dengan perangkat desa dan karang taruna, pelaksanaan kegiatan berupa edukasi langsung kepada remaja, pembagian buku saku ber-ISBN sebagai panduan praktis, serta pembentukan peer group remaja siaga di tiap RW. Selanjutnya dilakukan monitoring dan evaluasi untuk menilai efektivitas peer group dalam menjalankan peran edukasi sebaya terkait pencegahan pernikahan dini dan stunting.Hasil: Kegiatan menghasilkan terbentuknya peer group remaja siaga cegah pernikahan dini di seluruh RW di Kelurahan Bandarharjo. Selain itu, disusun buku saku ber-ISBN sebagai media edukasi yang dapat digunakan secara berkelanjutan, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Hasil monitoring menunjukkan peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai risiko pernikahan dini dan stunting, serta adanya komitmen remaja untuk menjadi pelopor pencegahan di lingkungannya.Kesimpulan: Peer group terbukti efektif sebagai media edukasi sebaya dalam menyampaikan pesan kesehatan, khususnya dalam upaya mencegah pernikahan dini dan menurunkan risiko stunting di masyarakat.