Bawang daun (Allium fistulosum L.) merupakan sayuran daun semusim dari famili Liliaceae yang populer dikonsumsi masyarakat karena aroma khas dan nilai gizinya, namun penyusutan lahan, khususnya di wilayah pesisir, mendorong ekstensifikasi ke lahan marginal seperti pasir pantai yang menghadapi tantangan utama berupa salinitas, yakni tingginya kadar garam yang menyebabkan stres tanaman melalui hambatan penyerapan air, akumulasi ion toksik seperti Na⁺, gangguan keseimbangan nutrisi serta aktivitas enzim vital seperti fotosintesis, yang pada akhirnya menurunkan kualitas daun melalui penurunan klorofil dan memicu produksi senyawa pelindung seperti prolin, sehingga penelitian ini difokuskan pada pengamatan aktivitas kandungan prolin dan klorofil. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Muhammadiyah Jember menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non-faktorial dengan lima perlakuan konsentrasi NaCl (S1: kontrol, S2: 100 mM, S3: 150 mM, S4: 200 mM, S5: 250 mM) dengan dosis 20 ml dan empat ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan salinitas dengan berbagai macam konsentrasi menghasilkan pengaruh sangat nyata pada parameter klorofil a dan klorofil b, jumlah total klorofil serta tinggi tanaman dan diameter batang pada 42 HST, hal ini diindikasi oleh penurunan ion osmotic pada tanaman yang menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel pada tanaman. Peningkatan salinitas cenderung menurunkan kandungan klorofil karena gangguan pada proses fotosintesis, sementara kandungan prolin meningkat sebagai respons adaptif tanaman terhadap stres salin.