Kepemimpinan perempuan dalam perspektif filsafat dikaji melalui dimensi ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk memahami hakikat, mekanisme, serta peranannya dalam menghadapi budaya patriarki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berbasis studi kepustakaan dengan menelaah gagasan-gagasan filosofis tentang kesetaraan dan keadilan gender. Hasil kajian menunjukkan bahwa kapasitas, integritas, dan tanggung jawab moral merupakan dasar utama dalam menilai kepemimpinan, bukan jenis kelamin. Hambatan terhadap kepemimpinan perempuan sering kali muncul dari penafsiran patriarkis, diskriminasi sosial, dan stereotip gender yang mengakar dalam struktur masyarakat. Melalui filsafat, bias-bias tersebut dapat dikritisi dan diurai untuk membangun paradigma kepemimpinan yang menegakkan nilai kesetaraan, keadilan, dan kemanusiaan. Kajian ini menegaskan pentingnya model kepemimpinan perempuan yang inklusif dan transformatif, berorientasi pada kemaslahatan bersama, serta mampu menegaskan peran perempuan sebagai subjek aktif dalam ruang publik dan pengambil kebijakan. Abstract: Women's leadership in philosophical perspective is examined through ontological, epistemological, and axiological dimensions to understand its essence, mechanisms, and role in confronting patriarchal culture. This study employs a qualitative approach based on library research by analyzing philosophical concepts of equality and gender justice. The findings reveal that leadership is not determined by gender, but by individual capacity, integrity, and moral responsibility. The main obstacles to women’s leadership arise from patriarchal interpretations, social discrimination, and gender stereotypes embedded in society. Philosophy provides a critical framework to deconstruct these biases and to build a paradigm of leadership grounded in equality, justice, and humanity. This study emphasizes the importance of an inclusive and transformative model of women’s leadership that is oriented toward the common good and strengthens the position of women as active subjects in public spaces and decision-making processes.