Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Bermain Lego Anak Usia Dini Di Lingkungan PAUD Melyani, Anisa Tri; adevio, Lingga lovi; Aditia, Dela Laras; olivya, Eli; Surahman, Buyung
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 4 (2026): November - January
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i4.3801

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peran guru dalam meningkatkan motivasi bermain LEGO pada anak usia dini di PAUD. LEGO memiliki potensi besar dalam menstimulasi perkembangan kognitif, motorik halus, kreativitas, bahasa, serta kemampuan sosial anak melalui aktivitas merancang, menyusun, dan berimajinasi. Namun demikian, keberhasilan pemanfaatan LEGO dalam pembelajaran berbasis bermain sangat bergantung pada strategi pendampingan dan interaksi yang diberikan oleh guru selama kegiatan berlangsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi terhadap aktivitas bermain anak dan strategi guru dalam memfasilitasinya. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, serta divalidasi menggunakan triangulasi sumber dan metode untuk menjamin keabsahan temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memainkan peran sebagai fasilitator, motivator, dan mediator sosial dalam kegiatan bermain LEGO. Guru merancang aktivitas yang terstruktur namun tetap fleksibel agar anak dapat bereksplorasi secara mandiri, serta memberikan pertanyaan pemantik, umpan balik positif, dan dukungan emosional untuk memperkuat motivasi intrinsik anak. Anak terlihat menunjukkan peningkatan fokus, antusiasme, kreativitas, kemampuan bekerja sama, serta rasa percaya diri saat menampilkan hasil karyanya. Faktor pendukung mencakup ketersediaan media LEGO yang memadai, hubungan emosional yang positif antara guru dan anak, serta budaya pembelajaran yang menekankan prinsip learning through play di PAUD. Adapun hambatan yang ditemukan meliputi keterbatasan variasi dan jumlah LEGO, perbedaan tingkat kemampuan setiap anak, serta kebutuhan guru untuk terus meningkatkan kompetensi pedagogis dalam merancang aktivitas konstruktif berbasis bermain.