Filsafat eksistensial memiliki peran penting dalam pendidikan karena memandang manusia sebagai makhluk bebas, sadar, dan bertanggung jawab yang secara aktif membangun makna melalui proses pembelajaran serta interaksi terhadap pengalaman hidup. Perspektif ini menekankan bahwa pendidikan tidak hanya bertujuan mentransfer informasi, tetapi juga membantu peserta didik menemukan jati diri, nilai, dan tujuan hidup. Dalam konteks pendidikan biologi, pendekatan eksistensial sangat relevan mengingat biologi mempelajari kehidupan, keberadaan, dan hubungan manusia dengan lingkungan dan makhluk hidup lainnya. Dengan demikian, pendidikan biologi tidak sekadar memahami konsep struktural dan fungsional makhluk hidup, tetapi juga menggugah kesadaran tentang makna hidup, keberlanjutan, serta tanggung jawab etis manusia terhadap kehidupan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi keterkaitan antara filsafat eksistensialisme dan pendekatan deep learning dalam pendidikan biologi di Indonesia. Penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif melalui kajian perpustakaan dengan menganalisis berbagai sumber filosofis dan pedagogis yang relevan untuk memahami integrasi kedua perspektif tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai-nilai eksistensialisme seperti kebebasan berpikir, keaslian diri, refleksi, dan tanggung jawab, yang sangat berkesesuaian dengan prinsip deep learning yang menekankan pemahaman mendalam, analisis kritis, dan pembelajaran bermakna. Integrasi ini mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, reflektif, dan kontekstual sehingga memungkinkan siswa menghubungkan konsep biologi dengan realitas kehidupan mereka. Dengan demikian, penerapan pembelajaran mendalam berbasis eksistensialisme berpotensi meningkatkan kualitas pendidikan modern melalui pembentukan peserta didik yang berpikir kritis, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki kesadaran ekologis yang lebih tinggi terhadap keberlangsungan kehidupan.