<![CDATA[International assessments such as PISA indicate that Indonesian students’ mathematical literacy remains below the global average. This situation is one of the factors underlying the introduction of the Independent Curriculum, which aims to enhance the quality of education, particularly in the domain of mathematical literacy. As the improvement of mathematical literacy has become a central focus of this new curriculum, it is essential to evaluate the extent to which its implementation affects students’ literacy outcomes. This study aims to examine the impact of the Independent Curriculum on the mathematical literacy abilities of students at MTs Mazro’atul Huda Wonorenggo. The research employs a qualitative method with a field research design using a case study approach. Three participant groups were involved: the principal of MTs Mazro’atul Huda Wonorenggo, the eighth-grade mathematics teacher, and 30 eighth-grade students. Data were collected through interviews, observations, and documentation. The findings reveal that the implementation of the Independent Curriculum has not significantly improved students’ mathematical literacy abilities. The average score on the mathematical literacy test was 65.833, placing students in the low category. Similarly, the 2023 ANBK results show that only 40–70% of students achieved the minimum numeracy competency, with no substantial improvement from the previous year. Although the curriculum has been implemented reasonably well, further support is needed—particularly in the form of teacher training, more diverse learning media, and more targeted policy measures—to achieve meaningful improvement in students’ mathematical literacy. BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Hasil studi internasional seperti PISA menunjukkan bahwa kemampuan literasi matematika peserta didik di Indonesia masih berada di bawah rata-rata global. Kondisi ini menjadi salah satu latar belakang lahirnya kebijakan kurikulum merdeka yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya dalam aspek literasi matematika. Peningkatan kemampuan literasi matematika menjadi fokus utama dalam pelaksanaan kurikulum baru ini sehingga penting untuk mengevaluasi sejauh mana dampak kurikulum merdeka terhadap kemampuan literasi matematika peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak implementasi kurikulum merdeka terhadap kemampuan literasi matematika peserta didik di MTs Mazro’atul Huda Wonorenggo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian lapangan melalui studi kasus. Tiga kelompok partisipan dilibatkan dalam penelitian ini, yaitu Kepala MTs Mazro’atul Huda Wonorenggo, guru matematika kelas VIII, dan 30 peserta didik kelas VIII. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka belum memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika peserta didik. Nilai rata-rata dari hasil tes kemampuan literasi matematika menunjukkan angka 65,833 yang mengindikasikan bahwa kemampuan literasi matematika mereka berada pada kategori rendah. Data ANBK tahun 2023 juga mengindikasikan bahwa hanya 40–70% peserta didik yang telah mencapai kompetensi numerasi minimum, dengan peningkatan skor yang tidak signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski pelaksanaan kurikulum telah berjalan cukup baik, masih dibutuhkan dukungan lebih lanjut berupa pelatihan guru, penyediaan media pembelajaran yang lebih beragam, serta kebijakan yang lebih spesifik agar peningkatan kemampuan literasi matematika dapat tercapai secara optimal.]]>
