Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi mitigasi kabut asap dengan pendekatan integratif antara ajaran Islam, khususnya Al-Qur’an, dan ilmu pengetahuan modern. Kabut asap merupakan masalah lingkungan serius yang berdampak pada kesehatan, ekosistem, dan perekonomian. Dalam perspektif Islam, menjaga lingkungan adalah amanah manusia sebagai khalifah di bumi. Ajaran Al-Qur’an menekankan pentingnya keseimbangan (mizan), larangan perusakan alam (fasad), serta prinsip keberlanjutan (istidama). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur, mengkaji ayat-ayat Al-Qur’an serta literatur ilmiah mengenai kabut asap dan mitigasinya. Temuan menunjukkan bahwa strategi yang menggabungkan nilai spiritual Islam dan teknologi modern, seperti penggunaan citra satelit untuk deteksi titik api, sistem agroforestri, pelatihan masyarakat, serta edukasi lingkungan berbasis agama, mampu mengurangi titik api secara signifikan di wilayah terdampak. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga alam, yang diperkuat melalui ajaran agama, menjadi faktor kunci dalam perubahan perilaku terhadap lingkungan. Penelitian ini menawarkan kontribusi baru dalam bentuk model sinergi antara agama dan sains sebagai pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam menghadapi krisis lingkungan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam penyusunan kebijakan mitigasi berbasis nilai moral dan etika agama, sekaligus memperkuat literasi ekologi masyarakat. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendekatan lintas disiplin sangat penting dalam menjawab tantangan kompleks lingkungan global saat ini.