ABSTRACT Hypertension is a medical condition in which a person's blood pressure consistently remains above normal levels. In Southeast Asia, the prevalence of hypertension ranges between 36-42%, with Indonesia being one of the countries in the region with a high prevalence. The level of knowledge and understanding among hypertension patients regarding their condition plays a crucial role in the success of hypertension management, enabling better blood pressure control. The better patients understand their disease, the more aware they become of maintaining a healthy lifestyle, adhering to medication schedules, and improving compliance.This study aims to identify the factors associated with the incidence of hypertension among the productive-age population in the working area of Puskesmas Kediri, West Lombok. This research is a quantitative analytical study with a cross-sectional design. A total of 100 respondents were selected using a simple random sampling method. The study results indicate that 60 respondents (60%) had hypertension, while 40 respondents (40%) did not. Furthermore, 48 respondents (48%) had adequate knowledge about hypertension, 52 respondents (52%) had a family history of hypertension, and 47 respondents (47%) were classified as overweight. Statistical analysis using the Chi-Square test at a significance level of α (0.05) revealed a significant relationship between knowledge level, family history, and nutritional status with the incidence of hypertension in the productive-age group. Additionally, multivariate logistic regression analysis identified family history and respondents' knowledge as the dominant factors contributing to the condition. Keywords:Virtual Reality, Knowledge, Family History, and Nutritional Status. ABSTRAK Hipertensi merupakan suatu kondisi medis di mana tekanan darah seseorang secara konsisten berada di atas tingkat normal. Di Asia Tenggara, prevalensi hipertensi berkisar antara 36-42%, dengan Indonesia menjadi salah satu negara di kawasan ini yang memiliki prevalensi hipertensi yang tinggi. Tingkat pengetahuan dan pemahaman pasien hipertensi mengenai kondisi mereka dapat mendukung keberhasilan tentang hipertensi, sehingga memungkinkan kontrol tekanan darah yang lebih baik. Semakin baik pemahaman pasien tentang penyakitnya, semakin sadar mereka dalam menjaga gaya hidup sehat, mematuhi jadwal pengobatan, dan meningkatkan kepatuhan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada populasi usia produktif di wilayah kerja Puskesmas Kediri, Lombok Barat. Penelitian ini merupakan studi analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak 100 responden Dipilih dengan metode pengambilan sampel acak sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden yang diteliti, 60 responden (60%) mengalami hipertensi, sementara 40 responden (40%) tidak. Tingkat pengetahuan tentang hipertensi ditemukan pada 48 responden (48%), riwayat keluarga dengan hipertensi terdapat pada 52 responden (52%), dan 47 responden (47%) diklasifikasikan sebagai overweight. Analisis statistik yang dilakukan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi α (0,05) menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, riwayat keluarga, dan status gizi dengan kejadian hipertensi pada kelompok usia produktif. Selain itu, hasil dari analisis regresi logistik multivariat mengindikasikan bahwa riwayat keluarga dan tingkat pengetahuan responden merupakan faktor dominan yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut. Kata Kunci: Pengetahuan, Riwayat Keluarga, Status Gizi