Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan dan mengonfigurasi Virtual Local Area Network (VLAN) dengan Cisco Packet Tracer guna mengoptimalkan jaringan. Latar belakang permasalahan penelitian ini didasari oleh kebutuhan akan jaringan yang efisien dan aman dalam lingkungan lokal seperti kampus atau kantor. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan memanfaatkan perangkat lunak simulasi Cisco Packet Tracer versi 8.2.1. Simulasi dilakukan pada dua skenario konfigurasi VLAN, yaitu tanpa trunking dan dengan trunking. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rata-rata latency berada pada kisaran 5,2–7,1 ms, throughput stabil di atas 940–980 kbps, dan packet loss tercatat 0% pada seluruh skenario. Dibandingkan konfigurasi dasar tanpa trunking, penggunaan trunking menyebabkan kenaikan latency sekitar 30–36% (dari 5,2 ms menjadi 6,8–7,1 ms) serta sedikit penurunan throughput sebesar 3–4% (dari 980 kbps menjadi 940–950 kbps) akibat overhead tagging IEEE 802.1Q, namun tetap menjaga performa jaringan dalam kategori baik. Selain itu, isolasi VLAN terbukti mampu menurunkan broadcast traffic dan meningkatkan keamanan dengan membatasi akses antar perangkat pada VLAN berbeda. Dengan demikian, konfigurasi VLAN dapat diimplementasikan secara efektif untuk optimalisasi jaringan lokal dari sisi efisiensi, kinerja, dan keamanan. This study aims to implement and configure a Virtual Local Area Network (VLAN) using Cisco Packet Tracer in order to optimize network performance. The research background is based on the need for an efficient and secure network within local environments such as campuses or offices. The research method applied is an experimental approach utilizing Cisco Packet Tracer version 8.2.1. The simulation was conducted under two VLAN configuration scenarios: without trunking and with trunking. The test results indicate that the average latency ranged from 5.2 to 7.1 ms, throughput remained stable at 940–980 kbps, and packet loss was recorded at 0% in all scenarios. Compared to the basic configuration without trunking, the use of trunking resulted in an increase in latency of approximately 30–36% (from 5.2 ms to 6.8–7.1 ms) and a slight decrease in throughput of about 3–4% (from 980 kbps to 940–950 kbps) due to IEEE 802.1Q tagging overhead, while still maintaining overall network performance within a good category. Furthermore, VLAN isolation was proven to reduce broadcast traffic and enhance security by restricting access between devices in different VLANs. Therefore, VLAN configuration can be effectively implemented to optimize local networks in terms of efficiency, performance, and security.