<![CDATA[Penelitian dilakukan di Desa Hegarwangi Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, penelitian ini dimulai dengan keadaan belum optimalnya proses implementasi Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) di Desa tersebut, hal ini ditandai dengan adanya pengaduan dari masyarakat terkait dengan ketidaktepatan sasaran serta sering terjadi keterlamabatan pada proses pencairan yang disebabakan kurang jelasnya komunikasi antara pemerintah desa dengan masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai Dana (BLT-DD) Desa di Desa Hegarwangi Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, apa saja hambatan yang terjadi, dan untuk mengetahui apa upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan pada pelaksanaan Program tersebut. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode pendekatan deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi, dengan menggunakan teknik analisis data seperti pengumpulan data, reduksi data, dan penyajian data, sementara verifikasi data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Implementasi Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa di Desa Hegarwangi Kecamatan Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya dapat dikatakan belum optimal, hal ini diukur berdasarkan parameter teori Implementasi Kebijakan dari Van Horn dan Van Metter yaitu Standar dan Sasaran (tujuan) Kebijakan, Sumber Daya, Komunikasi antar Organisasi, Karakteristik Agen Pelaksana, Kondisi Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Politik dan Disposisi / Sikap Pelaksana. Dari ke 6 (enam) parameter tersebut, yang belum cukup optimal yaitu dari standar dan sasaran (tujuan) kebijakan dan komunikasi antar organisasi, sisanya sudah bisa dikatakan optimal dalam pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).]]>
