Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Literasi Digital Usaha, Persepsi Keamanan, dan Loyalitas Pelanggan terhadap Tingkat Adopsi QRIS di Kabupaten Cilacap Hakiki, Marufi Wanudya; Gunawati, Iva Sofi
Journal of Innovative and Creativity Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat adopsi QRIS pada pelaku UMKM di Kabupaten Cilacap, khususnya di sektor pariwisata, meskipun QRIS telah terbukti memberikan kemudahan, efisiensi, dan keamanan dalam transaksi. Fenomena tersebut menunjukkan adanya kesenjangan antara potensi teknologi dan kenyataan di lapangan. Beberapa faktor yang diduga memengaruhi adopsi QRIS adalah tingkat literasi digital, persepsi keamanan, dan loyalitas pelanggan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empiris bagaimana ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan pelaku UMKM dalam menggunakan QRIS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner kepada 100 pelaku UMKM yang bergerak di sektor pariwisata di tiga kecamatan utama, yaitu Cilacap Selatan, Cilacap Tengah, dan Cilacap Utara. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier berganda melalui bantuan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital tidak berpengaruh signifikan terhadap adopsi QRIS. Hal ini mengindikasikan bahwa pemahaman dan keterampilan digital pelaku usaha belum sepenuhnya menjadi faktor penentu dalam penggunaan QRIS. Sebaliknya, persepsi keamanan terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan, di mana semakin tinggi rasa aman yang dirasakan pelaku usaha terhadap sistem QRIS, semakin besar kecenderungan mereka untuk mengadopsinya. Loyalitas pelanggan juga berpengaruh positif dan signifikan, artinya dorongan dari pelanggan yang setia dapat memotivasi pelaku usaha untuk menyediakan layanan pembayaran non-tunai berbasis QRIS. Secara simultan, ketiga variabel ini mampu menjelaskan 58,3% variasi tingkat adopsi QRIS, sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian. Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi pemerintah daerah, Bank Indonesia, serta pelaku UMKM untuk lebih menekankan peningkatan rasa aman dan penguatan loyalitas pelanggan dalam upaya memperluas penggunaan QRIS.