Latar Belakang: Di Apotek Margahusada 1 Kota Semarang, kasus diabetes melitus masih tergolong tinggi dan terus mengalami peningkatan. Di fasilitas pelayanan kefarmasian ini, masih ditemukan pasien diabetes melitus yang tidak patuh dalam meminum obat. Kepatuhan pasien minum obat memegang peran sangat penting dalam keberhasilan terapi untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi tingkat kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus di Apotek Margahusada 1 Kota Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8). Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling pada pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Data yang terkumpul diolah melalui tahapan editing, coding, scoring, dan tabulating. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan karakteristik mayoritas responden adalah perempuan (60%) , berusia $\ge$ 56 tahun (56,7%) , berpendidikan terakhir SLTA (60%) , dan bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (53%). Berdasarkan analisis kepatuhan, mayoritas pasien memiliki tingkat kepatuhan yang rendah. Sebanyak 29 responden (96,7%) berada dalam kategori kepatuhan rendah, 1 responden (3,3%) pada kepatuhan sedang, dan 0% pada kepatuhan tinggi. Kesimpulan: Tingkat kepatuhan minum obat pasien diabetes melitus di Apotek Margahusada 1 Semarang masuk dalam kategori rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan pekerjaan