Penelitian ini bertujuan menganalisis penerapan Building Information Modelling (BIM) terhadap efisiensi manajemen proyek konstruksi di Indonesia dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan desain studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen proyek yang melibatkan BIM engineer, project manager, konsultan, serta tenaga teknis lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BIM berkontribusi signifikan dalam meningkatkan efisiensi proyek melalui empat aspek utama: akurasi desain, efektivitas koordinasi, efisiensi biaya, dan optimalisasi perencanaan waktu. Pada aspek desain, fitur clash detection terbukti mengurangi kesalahan teknis dan rework secara signifikan. Sementara itu, koordinasi lintas disiplin berlangsung lebih efektif karena seluruh pemangku kepentingan bekerja menggunakan model terintegrasi yang mempercepat proses komunikasi dan pengambilan keputusan.Temuan lain menunjukkan bahwa BIM mampu meningkatkan efisiensi biaya melalui perhitungan otomatis dalam 5D modelling, yang memudahkan penyesuaian anggaran sesuai perubahan desain. Namun, penelitian ini juga mengungkap hambatan berupa rendahnya kompetensi SDM, keterbatasan infrastruktur teknologi, resistensi organisasi, dan minimnya standardisasi nasional. Faktor-faktor tersebut menyebabkan adopsi BIM belum dilakukan secara optimal pada seluruh tahapan proyek, terutama pada fase konstruksi dan operasi. Penelitian ini menegaskan perlunya strategi transformasi digital yang mencakup pelatihan berkelanjutan, investasi teknologi, penyusunan standar BIM, dan dukungan kebijakan pemerintah untuk mempercepat penerapan BIM secara menyeluruh. Dengan demikian, BIM memiliki potensi besar sebagai alat strategis dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas proyek konstruksi di Indonesia.