Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Faktor Risiko Kejadian Preeklamsia Pada Ibu Postpartum Di RSUD Prof Dr. W. Z. Johanes Kupang Tahu, Hesty katarina; Wittiarika, Ivon Diah; Prasetyo, Budi
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 11 (2025): Volume 12 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i11.20770

Abstract

Secara global, angka kematian ibu diperkirakan mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup, dan sekitar 75% dari kematian ini disebabkan oleh komplikasi kehamilan seperti perdarahan berat, infeksi, serta gangguan hipertensi, termasuk preeklamsia dan eklampsia. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi selama kehamilan, tetapi juga dapat muncul setelah persalinan, yang dikenal sebagai preeklamsia postpartum, dengan angka kejadian yang bervariasi antara 0,3% hingga 27,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor risiko yang berperan dalam kejadian preeklamsia postpartum pada ibu yang melahirkan di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johanes Kupang selama tahun 2023. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif menggunakan desain case-control retrospektif, melibatkan 84 ibu nifas yang dibagi ke dalam kelompok kasus dan kontrol. Data dikumpulkan melalui telaah rekam medis, lalu dianalisis dengan uji chi-square dan perhitungan odds ratio (OR). Hasil analisis menunjukkan bahwa usia ibu di atas 35 tahun memiliki hubungan signifikan dengan kejadian preeklamsia postpartum (p = 0,015; OR = 3,03; CI 95% = 1,225–7,474). Selain itu, riwayat preeklamsia dan hipertensi kronik juga menunjukkan hubungan yang sangat signifikan (p < 0,001). Sementara itu, paritas tidak terbukti memiliki hubungan yang bermakna (p = 0,439). Faktor-faktor seperti usia maternal lanjut, riwayat preeklamsia, hipertensi kronik, serta obesitas sebelum kehamilan merupakan faktor risiko penting terhadap preeklamsia postpartum. Oleh karena itu, deteksi dini dan pemantauan intensif pada ibu dengan risiko tinggi sangat dianjurkan untuk menekan angka kesakitan dan kematian ibu.