Hasibuan, Muhammad Yusup
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peluang Memanfaatkan Media Sosial Facebook Pro Untuk Menghasilkan Keuntungan Bisnis Hasibuan, Muhammad Yusup
Jurnal Dakwah dan Masyarakat Vol 1 No 1 (2025): Jurnal Dakwah dan Masyarakat
Publisher : PT Anugerah Literasi Indomedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Facebook Pro, as one of the largest social media platforms in the world, not only serves as a communication and entertainment but has also developed into a significant source of income for individuals and businesses. This study aims to explore the opportunities offered by Facebook Pro (formerly Facebook Business) as a profit-generating platform for small and medium-sized businesses (SMBs). By integrating advanced features offered by Facebook Pro, such as analytics, paid advertising, and e-commerce features, businesses can leverage the platform to expand market reach, increase customer engagement, and drive sales. The study used a qualitative approach with in-depth interviews with business owners who have used Facebook Pro, as well as secondary data analysis from case study reports. The research findings show that while Facebook Pro has great potential in optimizing digital marketing, the main challenges faced are lack of technical knowledge and reliance on frequently changing algorithms. This article discusses various ways to use Facebook Pro to make money, including digital marketing, product sales, affiliates, and content monetization. Through an analysis of the various features provided by this platform, this article aims to provide practical insights for users who want to utilize Facebook as a source of income today. Abstrak Facebook Pro, sebagai salah satu platform media sosial terbesar di dunia, tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi dan hiburan, namun juga telah berkembang menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi individu dan bisnis. Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang yang ditawarkan oleh Facebook Pro (sebelumnya Facebook Business) sebagai platform untuk menghasilkan laba bagi usaha kecil dan menengah (UKM). Dengan mengintegrasikan fitur-fitur canggih yang ditawarkan oleh Facebook Pro, seperti analitik, iklan berbayar, dan fitur e-commerce, bisnis dapat memanfaatkan platform tersebut untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan keterlibatan pelanggan, dan mendorong penjualan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam dengan pemilik bisnis yang telah menggunakan Facebook Pro, serta analisis data sekunder dari laporan studi kasus. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun Facebook Pro memiliki potensi besar dalam mengoptimalkan pemasaran digital, tantangan utama yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan teknis dan ketergantungan pada algoritma yang sering berubah. Artikel ini membahas berbagai cara menggunakan Facebook Pro untuk menghasilkan uang, termasuk pemasaran digital, penjualan produk, afiliasi, dan monetisasi konten. Melalui analisis terhadap berbagai fitur yang disediakan platform ini, artikel ini bertujuan untuk memberikan wawasan praktis bagi pengguna yang ingin memanfaatkan Facebook sebagai sumber penghasilan saat ini.
Kritik dan Relevansi Paradigma Komunikasi Pembangunan di Era Digital: Studi Kasus pada UMKM Batik di Kota Pekalongan Yusup, Muhammad; Hasibuan, Muhammad Yusup
Jurnal Dakwah dan Masyarakat Vol 1 No 2 (2025): Jurnal Dakwah dan Masyarakat
Publisher : PT Anugerah Literasi Indomedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to critique and assess the relevance of the classical development communication paradigm in the context of the digital era, characterized by decentralized information flows and increasingly broad public participation. Although development communication was initially oriented towards a linear, top-down, and modernization approach, social dynamics in the digital era demand a more dialogic, collaborative communication model that utilizes technology. To deepen the analysis, this study uses a case study of the Batik UMKM empowerment program in Pekalongan City, which since 2019 has utilized social media, digital marketing platforms, and community information systems as a means of developing the community's creative economy. Using qualitative methods using literature review and document analysis techniques, this study found that the classical development communication paradigm is no longer adequate to address the complexity of digital social change. Successful communication patterns instead emerge from participatory models based on digital networks, strengthening social capital, and collaboration between government, communities, and creative industry actors. This study contributes to the development of development communication theory by offering a critical framework that integrates the concepts of digital participation, co-creation, and community-driven development as a more adaptive approach in the digital era.   Penelitian ini bertujuan mengkritisi sekaligus menilai relevansi paradigma komunikasi pembangunan klasik dalam konteks era digital yang ditandai oleh arus informasi yang desentralistik dan partisipasi publik yang semakin luas. Meskipun komunikasi pembangunan awalnya berorientasi pada pendekatan linear, top–down, dan modernisasi, dinamika sosial di era digital menuntut model komunikasi yang lebih dialogis, kolaboratif, serta memanfaatkan teknologi. Untuk memperdalam analisis, penelitian ini menggunakan studi kasus pada program pemberdayaan UMKM batik di Kota Pekalongan, yang sejak 2019 memanfaatkan media sosial, platform digital marketing, dan sistem informasi komunitas sebagai sarana pengembangan ekonomi kreatif masyarakat. Melalui metode kualitatif dengan teknik kajian Pustaka dan analisis dokumen, penelitian ini menemukan bahwa paradigma komunikasi pembangunan klasik tidak lagi memadai untuk mengatasi kompleksitas perubahan sosial digital. Pola komunikasi yang berhasil justru muncul dari model partisipatif berbasis jejaring digital, penguatan modal sosial, serta kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku industri kreatif. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan teori komunikasi pembangunan dengan menawarkan kerangka kritis yang mengintegrasikan konsep digital participation, co-creation, dan community-driven development sebagai pendekatan yang lebih adaptif di era digital.