Peningkatan kebutuhan energi dan keterbatasan sumber daya fosil mendorong pengembangan Pompa Air Tenaga Surya (PATS) sebagai solusi energi bersih dan berkelanjutan di Indonesia. Salah satu penerapannya yang potensial adalah sistem PATS, terutama di wilayah pedesaan dan pertanian yang belum sepenuhnya terjangkau jaringan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja teknis, efisiensi, keekonomian, serta peluang keberlanjutan sistem PATS di Indonesia. Analisis dilakukan melalui pendekatan literatur terhadap hasil studi eksperimental dan simulasi menggunakan berbagai aplikasi seperti PVsyst, HOMER Pro, RETScreen Expert, FAO Solar Water Pumping Design Tool, serta perangkat berbasis produsen seperti Lorentz COMPASS dan Grundfos Solar Design Tool. Hasil analisis menunjukkan bahwa efisiensi sistem PATS sangat dipengaruhi oleh kondisi iradiasi, spesifikasi komponen, dan kesesuaian desain antara kapasitas PV, inverter, serta pompa. Perbandingan antara hasil simulasi dan pengukuran aktual menunjukkan deviasi rata-rata 5–15%, tergantung pada kondisi lapangan dan tingkat pemeliharaan sistem. Dari sisi keekonomian, sistem PATS terbukti layak secara finansial dengan nilai NPV positif, BCR > 1, dan periode pengembalian modal berkisar antara 4 hingga 7 tahun, tergantung skala dan lokasi proyek. Selain memberikan manfaat ekonomi, penerapan PATS juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan peningkatan akses air bersih berkelanjutan. Analisis SWOT menunjukkan bahwa potensi energi surya yang tinggi dan dukungan kebijakan menjadi kekuatan utama, sedangkan tantangan terbesar meliputi biaya awal investasi, ketersediaan komponen, serta keterampilan teknis di daerah terpencil. Secara keseluruhan, sistem PATS di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan baik dari sisi teknis maupun keekonomian untuk mendukung target bauran energi baru terbarukan nasional.