Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Usaha BMT Hasanah dan BMT IKPM Gontor Dalam Mengembangkan Produk Pembiayaan Syariah Faruq Ahmad Futaqi
Muslim Heritage Vol 3, No 1 (2018): Muslim Heritage
Publisher : IAIN Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.165 KB) | DOI: 10.21154/muslimheritage.v3i1.1298

Abstract

Abstract: This article aims to explore the efforts of BMT Hasanah and BMT IKPM Gontor in developing the shari'a financial products as an attempt to avoid riba. it has been agreed upon its proscription by 'ulama'. In financial transactions, riba> appears in the form of interest that has been prohibited and it is unlawful. This statement occurs in the DSN-MUI. In fact, the existence of interest in the community remains a serious problem in Islamic financing because it is rooted in the community. Several Sharia financial institutions still apply the interest system in its loan. The research result showed that BMT Hasanah and BMT IKPM Gontor is an institution implementing the system of Islamic financing through the concept of the purchasing and musha> rakah (profit sharing) finance. Both BMT face the challenge in the developing applicable sharia products. They applied different model in the designing the forms of application for financial productsin order to accommodate the Sharia statement as well as the public who have less knowledge about sharia finance. Furthermore, there are some several similarities and differences in the financial products. In relation to the condition of the community, the process of determining the profit sharing reference, the determination of margin and the interest are considered ascending in the decisionof the product of financing the purchasing and musha> rakah.Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk menggali upaya BMT Hasanah dan BMT IKPM Gontor dalam mengembangkan produk pembiayaan syari’ah sebagai upaya menghidari riba. Riba> telah disepakati keharamannya oleh para Ulama’. Dalam transaksi keuangan riba> muncul dalam skema bunga yang telah difatwakan haram oleh para Ulama’. Fatwa ini muncul dalam produk fatwa DSN-MUI. Namun, perwujudan bunga dimasyarakat tetap menjadi masalah serius dalam pelaksanaan pembiayaan syariah dikarenakan sudah mendarah daging dalam masyarakat. Banyak lembaga keuangan syariah yang masih menerapkan sistem bunga dalam pinjaman. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan, yaitu; BMT Hasanah dan BMT IKPM Gontor merupakan lembaga yang menerapkan sistem pembiayaan syariah melalui konsep pembiayaan jual beli dan pembiayaan musha>rakah (bagi hasil). Tantangan perwujudan dan pengembangan produk syariah yang aplikatif merupakan hal yang harus diselesaikan oleh kedua BMT ini. Nyatanya, dalam desain dan pengembangan aplikasi produk pembiayaan kedua lembaga ini mempunyai pola-pola tersendiri. Hal ini dalam rangka mengakomodasi fatwa syariah sekaligus kondisi masyarakat yang belum paham keuangan syariah. Dalam produk pembiayaan terdapat beberapa persamaan dan perbedaan didalamnya. Terkait dengan kondisi masyarakat, proses penentuan acuan bagi hasil dan penentuan marjin serta bayang-bayang bunga menjadi beberapa hal yang muncul dalam penentuan produk pembiayaan jual beli dan pembiayaan musha>rakah.   USAHA BMT HASANAH DAN BMT IKPM GONTOR DALAM MENGEMBANGKAN PRODUK PEMBIAYAAN SYARI’AH
ANALISIS PENGEMBANGAN POTENSI EKONOMI PARIWSATA RELIGI DI MASJID JAMI TEGALASARI PONOROGO Nijla Shifyamal Ulya; Faruq Ahmad Futaqi
Niqosiya: Journal of Economics and Business Research Vol. 2 No. 1 (2022): Januari-Juni 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21154/niqosiya.v2i1.750

Abstract

Religious tourism as a sector that focuses on Muslim tourists whose implementation is in accordance with sharia principles. The development of sharia tourism, especially economic pontential, needs to be done to improve people’s welfare and increase income. Background Problems: The existence of a religious tourism object at the Jami Tegalsari mosque in Ponorogo indirectly plays a role in the welfare of the community to increase income. All tourism development activities are carried out by the village government and managers to provide satisfaction to tourism and bussiness actors who are around the religious tourism object of the jami Tegalsari mosque. Novelty: This research was conducted in Tegalsari Ponorogo, there has been no similar researchers discussing the same theme. Data collections techniques used include observation, interview, and documentation. Interviews were coducted with several element, namely mr. Khairul Huda as the village head of Tegalsari, mr. Hamdan Rifa’i as the ta’mir of the jami Tegalsari mosque, and mrs Puji Rahayu, one of the traders who was in the area of the jami Tegalsari mosque. Meanwhile the data analysis obtained by the researcheris data reduction and data presentation. Methods: The method used in this reseacrh is descriptive qualitative method. Finding/ Results: The Results of the study show that the development of religious tourism includes the construction of shop houses, repair of tombs, expansions of the hall, management by POKDARWIS, expansion of parking areas. Efforts made in this tourism development include publications, promotions related to toeurism development activities, structuring street vendors, parking, improving the quality of human resources, collaborating with relevant agencies and agencies that are aware of religious tourism development activities, building bridges between Tegalsari villages and hamlests. Setono the grave of Mbah Donopuro, carried out the development of the tomb of Mbah Donopuro, Prince Semende. The factors behind thedevelopment are socio-cultural fators, namely ancestral culture that needs to be preserved, economic factors to improve people’s quality of life, and religious factors which are the forerunners of Indonesian Islamic boarding scholls. Conclusion: the conclusion that can be drawn from this research is that this researchs gives very good results, seen from the direct involvemnt of village goverment, ta’mir, and also the surrounding community. The existence of this development can increase the income of people who trade around tourism objects. Keywords: Development, Economic Potential, Religious Tourism Abstrak: Pariwisata religi sebagai salah satu sektor pariwisata yang terfokus pada wisatawan muslim yang pelaksanaannya sesuai prinsip syariah. Pengembangan wisata syariah khususnya potensi ekonomi perlu dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan. Adanya obyek wisata religi masjid jami Tegalsari ponorogo secara tidak langsung berperan dalam kesejahteraan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan. Semua kegiatan pengembangan pariwisata dilakukan pemerintah desa beserta pengelola untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan dan pelaku usaha yang berada di sekitar obyek wisata religi masjid Jami Tegalsari. penelitian ini dilakukan di Tegalsari Ponorogo, belum adanya penelitian yang sama yang dilakukan oleh peneliti lain yang membahas tema yang sama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan diantaranya observasi, wawancara, serta dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan beberapa elemen yakni bapak Khoirul Huda selaku kepala desa Tegalsari, bapak Hamdan Rifa’i selaku ta’mir masjid jami Tegalsari, dan ibu Puji Rahayu salah satu pedagang yang berada di area masjid jami Tegalsari. Sedangkan analisa data yang diperoleh peneliti yakni reduksi data dan penyajian data. Hasil penelitian menunjukkan wujud pengembangan pariwisata religi mencakup pembangunan ruko, perbaikan makam, perluasan aula, pengelolaan oleh POKDARWIS, perluasan lahan parkir. Upaya yang dilakukan dalam pengembangan wisata ini mencakup publikasi, promosi terkait dengan kegiatan pengembangan wisata, melakukan penataan PKL, parkir, meningkatkan kualitas SDM, bekerja sama dengan dinas terkait maupun instansi yang sadar akan kegiatan pengembangan wisata religi, membangun jembatan penghubung antara desa Tegalsari dengan dukuh Setono makam Mbah Donopuro, melakukan pengembangan makam Mbah Donopuro Pangeran Semende. Faktor yang melatarbelakangi adanya pengembangan terdapat faktor sosial budaya yakni budaya leluhur yang perlu dilestarikan, faktor ekonomi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta faktor agama yang merupakan cikal bakal pesantren Indonesia. kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yakni perelitian ini memberikan hasil yang sangat baik, dilihat dari keterlibatan langsung pihak Pemerintah desa, ta’mir, dan juga masyarakat sekitar. Adanya pengembnagan ini dapat meningkatka pendapatan masyarakat yang berdagang disekitar obyek wisata.
Dampak Pinjaman Bank Thithil pada Ekonomi Rumah Tangga W Faruq Ahmad Futaqi; Liana Dewi Susanti
Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 4 No 01 (2022): SETARA: Jurnal Studi Gender dan Anak
Publisher : Center of Gender Studies and Child of State Islamic Institute of Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.403 KB) | DOI: 10.32332/jsga.v4i01.5082

Abstract

Pinjaman sistem rentenir harian (bank thithil) sangat berkembang pesat di masyarakat. Pinjaman ini diminati oleh masyarakat karena kemudahannya. Sekaligus nilai pinjaman yang tidak besar secara nominal rupiah. Ratusan ribu sampai dengan maksimal dua juta rupiah. Namun, pinjaman ini mengandung bunga yang tinggi dan destruktif. Utamanya bagi ekonomi rumah tangga kecil. W adalah seorang wanita guru salah satu korban rentenir harian. Dia memiliki 39 pinjaman rente bank thithil harian. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana W pada akhirnya menjadi korban pinjaman bank thithil dan bagaimana pinjaman bank thithil merusak ekonomi rumah tangga W dengan cepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa W berhubungan dengan bank thithil karena penghasilan menurun dan bermaksud menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari sekaligus sesekali untuk mengangsur pinjamannya ke Bank. Rusaknya ekonomi rumah tangga W karena pinjamannya di bank thithil tidak bisa dihentikan, dan malah berkembang serta memicu hutang dimana-mana.
Pengaruh Rasio Likuiditas, Solvabilitas, dan Aktivitas Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Ni'matul Fitria Mukaromah; Faruq Ahmad Futaqi
JEKPEND: Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Vol 6, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jekpend.v6i2.47758

Abstract

PT. Mayora Indah Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT. Ultra Jaya Milk Tbk, PT. Wilmar Cahaya Indonesia, Tbk, PT. Sariguna Primatirta, Tbk., merupakan beberapa perusahaan manufaktur sub sektor makanan dan minuman yang sudah go public yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Belakangan ini mengalami fluktuasi pada kinerja keuangannya, terlebih disituasi ekonomi global yang sedang tidak baik-baik saja membuat pelaku perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dan pihak yang mau berinvestasi kesana juga perlu mawas diri. Untuk itu sangat penting untuk dilakukan penganalisisan kinerja keuangannya agar kelangsungan perusahaan tetap terjaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif  dengan menggunakan data sekunder. Dengan jumlah sampel lima perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman. Menggunakan sampel purposing sampling. Dengan jumlah 80 data triwulanan dari tahun 2019-2022. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh variabel independennya rasio likuiditas (CR), solvabilitas (DER), dan aktivitas (TATO), terhadap variabel dependennya kinerja keuangan (ROI). Teknik analisis data analisis regresi data panel dengan E-Views-10. Berdasarkan hasil penelitian dapat hasilnya bahwa variabel likuiditas(CR) tidak berpengaruh secara parsial, rasio solvabilitas (DER), dan aktivitas (TATO) berpengaruh secara parsial terhadap kinerja keuangan perusahaan. Sedangkan secara simultan variabel likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas berpengaruh simultan terhadap kinerja keuangan perusahaan dengan nilai koefisien determinasi 72,7%Â