This Author published in this journals
All Journal Jurnal Simetris
Pramudya, Risang Ardi Toni
Universitas Muria Kudus

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDEKATAN 5S TERHADAP TOOLING SUPPLY DALAM PROSES MANUAL ASSEMBLY UNTUK MEREDUKSI TERJADINYA LOST TOOL Pramudya, Risang Ardi Toni; Laksono, Pringgo Widyo
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 9, No 1 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 1 TAHUN 2018
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.727 KB) | DOI: 10.24176/simet.v9i1.1882

Abstract

Perusahaan berusaha untuk terus menerus meningkatkan kinerja produktifitas dalam meningkatkan performa kerja dari berbagai elemen perusahaan. Di Indonesia masih banyak industri manufaktur baik kecil maupun yang sudah besar masih menggunakan manual assembly. Penggunaan manual assembly masih memiliki tingkat keberhasilan yang rendah dan proses yang memakan waktu lebih banyak dibandingkan assembly otomatis. Hal tersebut disebabkan karena dalam manual assembly membutuhkan operator yang mempunyai soft skill di bidangnya. Untuk itu penelitian ini membahas mengenai proses manual assembly dalam industri manufaktur. Salah satu bentuk kesalahan yang sering terjadi dalam proses manual assembly adalah penggunaan perkakas yang kurang tertata dalam area assembly sehingga sering terjadi insiden kehilangan peralatan kecil seperti kunci pas, kunci ring, obeng dll. Tooling supply merupakan salah satu metode yang dikembangkan oleh PT. XYZ untuk menyiapkan, mengatur dan memelihara bagaimana perkakas untuk bekerja dapat diterima dengan benar di area produksi dan dapat mengurangi waste sebanyak mungkin. Akan tetapi dalam proses berjalannya masih perlu perbaikan yang dapat mengoptimalkan fungsinya, salah satu pendekatannya ialah 5S. Pada pelaksanaan 5S hanya seiton (rapi) dan seiso (resik) yang dapat diterapkan, sedangkan seiri (ringkas), seiketsu (rawat) danĀ  shitsuke (rajin) belum dapat diterapkan karena adanya kendala yang terdapat di perusahaan.