Pencapaian ketahanan pangan merupakan salah satu tantangan global dalam mewujudkan targetSustainable Development Goals. Keberadaan tren pertumbuhan produksi padi di Indonesia yang negatifdapat menurunkan kemampuan produsen lokal dalam memberi pasokan beras ke pasar domestik danmempengaruhi kesejahteraan petani. Beberapa sudi terdahulu menemukan bukti bahwa terdapat pengaruhproduktivitas padi dengan tingkat pendapatan petani. Namun demikian terdapat gap antara hasil risettersebut dengan kondisi eksisting di Indonesia. Dengan indikator kesejahteraan yang diproksi dari nilaitukar petani, masih terdapat pola hubungan yang tidak linear antara pertumbuhan produktivitas padidengan nilai tukar petani sub sektor tanaman pangan padi yang terjadi di Indonesia pada beberapa tahun.Melalui analisis data mikro yang bersumber dari Indonesian Family Life Survey (IFLS) gelombang ke-limadengan regresi Instrumental Variable (IV), penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa produktivitasberas berpengaruh terhadap kesejahteraan petani padi di Indonesia. Pada tingkat signifikansi satu persen,kenaikan produksi beras sebesar satu persen signifikan mampu meningkatkan rata-rata pendapatan petanipadi di Indonesia sebesar 0,35 persen (cateris paribus). Kesejahteraan petani khususnya petani kecilmenjadi komponen yang kemudian mutlak untuk diprioritaskan dalam rangka mendukung tercapainyaketahanan pangan, salah satunya dengan peningkatan produktivitas. Konsep produktivitas hendaknya diuraitidak hanya dari kuantitas namun juga dari sisi kualitas. Kualitas dapat berfokus pada tumbuhnya tingkatpendapatan yang signifikan, peningkatan pendidikan, pemberdayaan gender, pengelolaan usaha tani yangramah lingkungan, perolehan harga yang stabil, kemandirian dalam pemenuhan input, permodalan,pemasaran dan penguasaan teknologi.Kata kunci: IFLS, kesejahteraan, petani, produktivitas, regresi IV