Menurut World Health Organization (2013), setiap tahun di dunia diperkirakan 4.000.000 bayi baru lahirmeninggal pada minggu pertama kehidupan dan 529.000 ibu meninggal karena penyebab yang berkaitan dengankehamilan, persalinan dan masa nifas. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Indonesia terdapatpenurunan dari 90,88% pada tahun 2013 menjadi 88,55% pada tahun 2015 dan pertolongan persalinan oleh nontenaga kesehatan terdapat peningkatan dari 9,12% pada tahun 2013 menjadi 11,45%. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemilihan tenaga penolong persalinan di wilayah kerjaPuskesmas Pasir Putih Kabupaten Muna tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denganpendekatan cross sectional study. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner. Penelitian inidilaksanakan selama 2 minggu, dimana dari tanggal 30 Januari sampai tanggal 15 Februari 2017 di Wilayah KerjaPuskesmas Pasir Putih dan populasi yang diambil adalah semua ibu yang melahirkan yang berjumlah 78 ibudengan jumlah sampel penelitian sebanyak 44 ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 56,8% memilihtenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dan responden memilih non tenaga kesehatan sebagai penolongpersalinam sebanyak 43,2% dan variabel yang berhubungan bermakna secara statistik (p<0,05) dengan pemilihantenaga penolong persalinan adalah pengetahuan (ÏValue= 0,018), dukungan suami (ÏValue= 0,031), danpemeriksaan kehamilan (ÏValue= 0,018), sedangkan akses pelayanan kesehatan (ÏValue= 1,000) tidak berhubungandengan pemilihan tenaga penolong persalinan.Kata Kunci: Pemilihan Tenaga Penolong Persalinan, Pengetahuan, Dukungan Suami, Pemeriksaan Kehamilan.