Iklim kompetitif tidak hanya terjadi pada perusahaan yang berorientasi profit, namun juga berdampak padaperusahaan yang berorientasi nonprofit, salah satunya adalah rumah sakit. Rumah sakit yang berada di SulawesiTenggara pada tahun 2014 berjumlah 36, sedangkan kota Kendari memiliki 13 rumah sakit dan harus melayani347.496 penduduk. Hal ini menjadikan persaingan bisnis rumah sakit baik umum maupun swasta kini semakinketat. Salah satu solusi untuk memenangkan persaingan adalah dengan cara menentukan tarif yang lebih rendahdan kualitas atau jasa yang lebih tinggi dari pada pesaing. Solusi tersebut tentunya menjadikan biaya operasionalrumah sakit akan semakin besar sehingga sistem akuntansi manajemen di rumah sakit harus efektif dan efisiensehingga menghasilkan informasi yang akurat dalam pengambilan keputusan. Rumah sakit cenderung masihmenggunakan system akuntansi tradisional yang memiliki distorsi biaya. Penelitian ini menganalisis perhitungantarif rawat inap pelayanan postpartum di RSU Dewi Sartika menggunakan metode activity based costing system.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kuantitatif, data yang digunakanadalah seluruh data keuangan pada Oktober 2015-September 2016 dan aktivitas yang diobservasi yaitu ruangperawatan kelas VIP, kelas I, kelas II, kelas III dan bangsal. Hasil perhitungan menunjukkan hasil yang berbeda daritarif yang diterapkan. Tarif kelas VIP, kelas I dan kelas III lebih rendah dari tarif rumah sakit sedangkan tarif kelas IIdan bangsal lebih tinggi. Kata Kunci: Aktivitas, Tarif, Pelayaan Rawat Inap, Metode ABC