Ardiwidjaja, Roby
Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelestarian Warisan Budaya Bahari: Daya Tarik Kapal Tradisional Sebagai Kapal Wisata Ardiwidjaja, Roby
KALPATARU Vol 25, No 1 (2016)
Publisher : Pusat Penelitian Arkeologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.711 KB) | DOI: 10.24832/kpt.v25i1.84

Abstract

Abstract. Indonesia, where 75% of its territory is covered by the sea, held a significant role both in local and international commerce in the past. Various historical evidences, shipwrecks, as well as the influence and the similarity of maritime culture with other countries reveal that Indonesian people held major role in global maritime culture at the time. However, the maritime culture and life nowadays slowly recedes due to economical factors, limited raw materials, and lack of technology. This paper aims to provide solutions for the problems through the alteration of traditional wooden boat into traditional cruise. The approach used in this research is sustainable development approach through the concept of marine tourism which focuses in making use of traditional boats for both native villagers and tourists to visit the natural and cultural attractions of marine people living in coastal areas and small islands. Hopefully, this article can inspire to support the government repositioning Indonesia maritime area as one of the global maritime axis, in addition to strengthen the efforts to preserve the maritime cultural heritage.Abstrak. Wilayah Indonesia memiliki luas wilayah kurang lebih 75% berupa laut, memiliki peran penting dalam arus lalu-lintas perdagangan lokal maupun antar negara di masa lalu. Adanya berbagai bukti sejarah, kapal tenggelam, serta pengaruh atau kesamaan budaya bahari dengan negara lain, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa bahari yang hidup di wilayah perairan sebagai poros pelayaran internasional kala itu. Permasalahannya adalah kehidupan akar budaya bahari masyarakat sekarang ini, yang salah satunya berupa aktivitas pelayaran kapal tradisional sebagai bukti budaya bahari, secara perlahan tapi pasti mulai menghilang akibat faktor ekonomi, bahan baku, dan teknologi. Tulisan ini bertujuan memberikan alternatif pemecahan masalah pelestarian budaya bahari bangsa melalui pemanfaatan potensi kapal kayu tradisional sebagai kapal wisata tradisional (traditional cruise). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pembangunan berkelanjutan melalui konsep pariwisata bahari dengan fokus pada pemanfaatan kapal tradisional yang tidak saja memberi kemudahan angkutan masyarakat antar pulau, tetapi juga kemudahan kepada wisatawan untuk mengunjungi keanekaragaman alam dan kehidupan keseharian akar budaya bahari masyarakat di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Diharapkan tulisan ini dapat menjadi inspirasi dalam mendukung pemerintah memposisikan kembali wilayah perairan Indonesia sebagai poros pelayaran internasional (poros maritim dunia), sekaligus memperkuat upaya pelestarian budaya bahari bangsa.
WISATA PERDESAAN : “ PELESTARIAN BUDAYA DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA ” Ardiwidjaja, Roby
Sosio Informa Vol 4, No 3 (2018): Sosio Informa
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v4i3.1549

Abstract

Indonesia memiliki aset daya tarik keanekaragaman sumber daya alam dan budaya yang sebagian besar tersebar di daerah perdesaan, pedalaman dan pesisir. Disebutkan bahwa populasi penduduk Indonesia sebanyak kurang lebih 250 juta orang, tersebar di 99 kota dan di lebih 78 ribu desa. Ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan tipe negara perdesaan, dengan keanekaragaman lebih dari 500 suku bangsa,  yang masyarakatnya masih tetap menjaga, mengembangkan dan melaksanakan tradisi sebagai identitasnya.  Ketika dikaitkan dengan pariwisata, seharusnya upaya pelestarian identitas tersebut menjadi daya tarik wisata yang memperlihatkan keunikan yang otentik ke Indonesiaan. Namun potensi keragaman akar budaya di wilayah perdesaan, tidak mampu di kelola secara optimal sebagai atraksi dan aktivitas wisata. Melalui studi kepustakaan, artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahwa penyelenggaraan wisata perdesaan dapat menjadi satu solusi inovatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, sekaligus mendukung program Nawacita. Rekomendasi yang diusulkan dalam tulisan ini adalah bahwa pembangunan pariwisata di kawasan perdesaan harus dapat diterima dalam kehidupan sosial dan layak secara budaya setempat, tidak diskriminatif, orientasi pada masyarakat lokal, dan mampu menjaga lingkungan.Kata kunci: pariwisata, desa, wisata perdesaan, akar budaya, ke Indonesiaan.