men, Royal
STKIP PGRI Jombang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

proses penulisan teks eksposisi melalui model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) pada siswa kelas X IPA 3 SMA Negeri Mojoagung men, Royal
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Mei
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v1i1.88

Abstract

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Selain itu, menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Tarigan, 1982 : 3). Dalam kegiatan menulis, penulis haruslah terampil untuk memanfaatkan grafolegi, struktur bahasa, dan kosa kata. Untuk terampil dalam menulis ini tidak datang secara otomatis, melainkan melalui praktek dan latihan yang banyak dan teratur (Tarigan, 1982 : 4).Menulis yaitu suatu cara berkomunikasi, artinya suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang-binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lain. Proses komunikasi dapat berlangsung melalui tiga media, yakni visual, oral, dan written (Webb dalam Tarigan, 1982 : 19).Pada prinsipnya fungsi utama dari menulis adalah sebagai alat untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Di dalam bidang pendidikan menulis juga sangat penting, karena dapat memudahkan pelajar atau siswa dalam berpikir, dapat menuangkan ide-ide kreatif melalui proses menulis. Di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, ada beberapa pembelajaran yang dilakukan untuk melatih siswa terampil dalam menulis. Salah satu contohnya yaitu pembelajaran menulis untuk pembuatan teks. Dalam pembelajaran menulis teks, siswa diminta untuk menuangkan segala ide maupun gagasannya, dan siswa juga diminta mandiri serta bertanggungjawab dalam membuat teks yang telah diperintahkan oleh guru.Model pembelajaran Project Based Learning atau yang biasa disebut pembelajaran berbasis proyek yaitu model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan memberi peluang peserta didik bekerja secara otonom mengkonstruksi belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai dan realistik (BIE dalam Trianto, 2014 : 41). Pembelajaran berbasis proyek ini atau Project Based Learning mengharuskan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered), dan untuk guru hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator saja.Peneliti berusaha mencari data dengan cara mewawancarai guru mata pelajaran yang bersangkutan tentang masalah-masalah apa yang terjadi saat siswa menulis sebuah teks eksposisi. Adapun masalah yang terjadi adalah (1) siswa kesulitan dalam menuangkan ide, (2) siswa kesulitan saat menentukan judul yang sesuai dengan tema, (3) siswa kesulitan dalam menuangkan sebuah permasalahan, argumen, serta rekomendasi atau solusi. Dan (4) siswa kurang bisa saat mengembangkan indikator-indikator tersebut ke dalam bentuk teks eksposisi. Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan di atas, peneliti berinisiatif untuk menggunakan model pembelajaran Project Based Learning pada siswa dalam menulis teks eksposisi. Model pembelajaran tersebut diharapkan mampu memudahkan siswa dalam menulis teks eksposisi.
No Title men, Royal
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Mei
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v1i1.104

Abstract

Surga Yang Tak Dirindukan adalah novel karya Asma Nadia yang menceritakan tentang kehidupan perempuan yang terbelenggu oleh budaya patriarki yang sangat kuat, yang jugatelah membedakan peran dalam gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai peluang yang sama di berbagai sektor kehidupan, akan tetapi budaya patriarki telah membatasi banyak hal yang menyebabkan perempuan tidak memiliki kesempatan untuk meraih peluang, sehingga jelas ada diskriminasi terhadap perempuan.Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah salah satu bentuk dari cipta sastra manusia. Sastra berasal dari kata sas (ajaran) dan tra (alat). Jadi, sastra adalah alat (wahana) untuk mengajarkan kearifan hidup. Kearifan hidup tidak lain adalah suatu kebenaran. Sastra adalah fenomena yang menggunakan bahasa khas, untuk menyampaikan sebuah kebenaran. Yang menjadi masalah setiap kebenaran dalam sastra dan filsafat itu sering dibungkus dengan kata indah. Kebenaran menjadi tertutup dan tersembunyi (Endraswara, 2012:2).Endraswara (2013:143) mengemukakan bahwa sejak dulu karya sastra telah menjadi Culture Regime dan memiliki daya pikat kuat terhadap persoalan gender. Paham tentang perempuan sebagai orang lemah lembut, permata, bunga, dan sebaliknya pria sebagai orang yang cerdas, aktif, dan sejenisnya selalu mewarnai karya sastra. Citra perempuan dan pria tersebut seakan-akan telah mengakar di benak penulis sastra. Sampai sekarang, paham yang sulit dihilangkan adalah terjadinya hegemoni pria terhadap perempuan. Hampir seluruh karya sastra, baik yang dihasilkan oleh penulis pria maupun perempuan, dominasi pria selalu lebih kuat. Hal yang sama juga terlihat pada pemilihan tokoh-tokoh yang tampak mengedepankan perbedaan gender. Figur pria terus menjadi the authority, sehingga mengasumsikan bahwa perempuan adalah impian. Perempuan selalu sebagai the second sex, warga kelas dua dan tersubordinasi.Ratna (2004:190-191) menyatakan tentang feminis, khususnya masalah-masalah mengenai wanita, pada umumnya dikaitkan dengan emansipasi, gerakan wanita untuk menuntut persamaan hak dengan kaum laki-laki, baik dalam bidang politik dan ekonomi, maupun dalam bidang sosial budaya pada umumnya. Kondisi-kondisi fisik perempuan yang lebih lemah secara alamiah hendaknya tidak digunakan sebagai alasan untuk menempatkan kaum perempuan dalam posisinya yang lebih rendah. Pekerjaan perempuan selalu dikaitkan dengan memelihara, pria selalu dikaitkan dengan bekerja.Menurut Mustaqim (2003:1) sistem patriarki yang berlaku hampir di seluruh masyarakat telah menganggap sebuah asumsi bahwa kodrat seorang perempuan itu lebih rendah derajatnya daripada laki-laki dan mereka harus tunduk kepada kekuasaan laki-laki demi terciptanya kehidupan keluarga dan masyarakat yang harmonis.Budaya patriarki yang kuat membuat poligami menjadi alasan yang kuat untuk kaum laki-laki membenarkan praktek poligami. Banyak alasan dikemukakan untuk membenarkan praktek poligami, salah satunya asumsi bahwa poligami merupakan sunnah Nabi. Realitasnya, umat Islam mempraktekan poligami, tetapi melupakan pesan moral Islam untuk menegakkan keadilan. Kaum perempuan khususnya dalam posisi sebagai istri dalam kenyataannya sehari-hari mereka dituntut agar dapat melaksanakan kewajibannya. Lebih memprihatinkan lagi, bahwa kewajiban dipikul oleh mereka seringkali lebih berat, dan realita yang ada menunjukkan bahwa hak-hak mereka lebih banyak diabaikan.
TINDAK TUTUR ANTARA SALES INDIHOME DENGAN CALON PELANGGAN INDIHOME DI WILAYAH JOMBANG men, Royal
SASTRANESIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2017): Mei
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/sastranesia.v1i1.89

Abstract

Tindak tutur merupakan suatu interaksi yang terjadi antara dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur dengan satu pokok tuturan dan terjadi di dalam waktu, tempat dan situasi tertentu. Sama halnya seperti tuturan yang terjadi antara sales indihome dengan calon pelangga indihome yang terjadi dalam waktu, tempat, dan situasi tertentu dengan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Tuturan yang terjadi antara sales indihome dengan caon pelangan indihome menggunakan bahasa yang santai karena di sini sales berusaha membuat calon pelangan lebih memahami apa yang disampaikan oleh sales mengenai produk-produk terbaru dari Telkom yaitu indihome. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana bentuk tindak tutur antara sales indihome dengan calon pelanggan indihome di wilayah jombang, (2) Bagaimana fungsi tindak tutur antara sales indihome dengan calon pelanggan indihome di wilayah jombangMetode yang digunakan penelitian ini adalah metode kualitatif, artinya data yang dianalisinya berbentuk deskripsi fenomena. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yakni, observasi, wawancara, rekam, dan transkripsi. Sedangkan untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan teknik pembacaan data, pemberian kode data, pengklasifikasian data, dan penyimpulan.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pragmatik (tindak tutur) antara sales indihome dengan calon pelanggan indihome, ditemukan beberapa data. Diantaranya adalah bentuk tindak tutur yang berupa lokusi, ilokusi dan perlokusi. Serta fungsi tindak tutur antara sales indihome dengan calon pelanggan indihome ditemukan beberapa data. Diantaranya fungsi ekspresif, direktif dan representatif.