Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Substitusi Rumput Laut terhadap Kandungan Serat Cookies Sagu Rehena, Zasendy; Ivakdalam, Lydia Maria
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 12, No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1109.73 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.12.1.157-161

Abstract

Serat merupakan komponen penting dalam bahan pangan yang  sangat bermanfaat bagi kesehatan serta mempunyai kemampuan mencegah berbagai macam penyakit. Rumput laut merupakan bahan potensial sebagai sumber serat pangan dengan kandungan yang cukup tinggi. Kandungan serat yang tinggi dapat mencegah kanker usus besar,  juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar, dan gangguan pencernaan lainnya dan dapat digunakan sebagai dasar makanan fungsional terapi yang dapat dipergunakan pada penderita obesitas, diabetes, hipertensi, jantung koroner. Selain itu rumput laut adalah komoditas hasil perikanan yang sedang ditingkatkan pemanfaatannya. Hal ini dikarenakan banyak sekali manfaat yang dapat dihasilkan dengan cara mengoptimalkan seluruh potensi rumput laut yang ada. Beberapa jenis rumput laut yang bermanfaat bagi manusia adalah dari jenis rumput laut merah dan coklat. Rumput laut dapat digunakan sebagai bahan subtitusi dalam pengembangan produk sumber serat pangan berupa kelompok produk makanan selingan/jajanan seperti cookies. Cookies umumnya terbuat dari bahan baku tepung terigu namun dapat digantikan dengan memanfaatkan tepung sagu yang kaya akan karbohidrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan serat dan mutu organoleptik cookies sagu yang disubtitusi rumput laut. Hasil Penelitian menunjukan bahwa Ada pengaruh jenis dan konsentrasi rumput laut terhadap kandungan serat cookies sagu. Hasil uji organoleptik yang meliputi aspek warna, aroma, rasa dan kerenyahan menunjukkan bahwa penerimaan masyarakat yang tertinggi pada perlakuan jenis Eucheuma cottonii dengan konsentrasi 30% dan terendah pada jenis Sargassum crassifolium dengan konsentrasi 40%. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar  rumput laut dapat disubtitusi pada bentuk makanan lain yang dapat diterima dan disukai oleh masyarakat di Kabupaten Maluku tengah.
Hubungan Asupan Makanan dan Obesitas dengan Kejadian Arthritis Reumatoid pada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Inakaka Rehena, Zasendy
JURNAL BIOSAINSTEK Vol 1 No 01 (2019): Juli 2019
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian UMMU-Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.758 KB)

Abstract

Meningkatnya populasi lanjut usia ini menyebabkan perlunya antisipasi meningkatnya jumlah pasien lanjut usia yang memerlukan bantuan untuk mengatasi masalah kesehatan pada lansia terutama masalah arthritis reumatoid. Artritis reumatoid merupakan penyakit autoimun yang ditandai oleh inflamasi kronik dan progresif dengan sendi merupakan sasaran utama. berdasarkan informasi dari petugas kesehatan dipanti Sosial Tresna Werdha Inakaka Ambon penyakit arthritis reumatoid atau rematik masuk dalam 3 besar penyakit yang paling sering di alami oleh lansia. Tujuan; penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan makanan dan obesitas dengan penyakit Arthritis Reumatoid Di Panti Sosial Tersna Werdha Inakaka Ambon. Metode Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel dengan metode total sampling. data dianalisis dengan mengunakan Uji chi square test. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan Asupan makanan dengan arthritis reumatoid, nilai ρ=0,000 dan ada hubungan antara obesitas dengan arthritis reumatoid, nilai ρ=0,003, dan. Kesimpulan bahwa asupan makanan dan obesitas berhubungan dengan arthritis reumatoid. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam upaya  meningkatkan mutu pelayanan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan lansia dipanti sosial tresna werdha inakaka ambon.