Pembangunan yang berkelanjutan memerlukan kondisi ekonomi makro yangstabil. Munculnya goncangan dari aspek politik, sosial, ekonomi dan aspek laintidak jarang mengakibatkan terjadinya fluktuasi yang signifikan dalamperekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang positif tidak mutlak mencerminkanhasil output riil yang mampu diperoleh suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomiyang tinggi tidak akan optimal berpengaruh terhadap perkembanganpembangunan jika masih terdapat kesenjangan output negatif terhadap outputpotensialnya. Penelitian ini menggunakan metode Hodrick-Prescott (HP) filterdan regresi exact logistic untuk mengetahui faktor yang mempengaruhiprobabilita terjadinya output gap pada perekonomian Kota Magelang. Hasilpenelitian menyimpulkan bahwa kontraksi pertumbuhan ekonomi di KotaMagelang muncul kembali di tahun 2014 dengan pertumbuhan ekonomi yangmelambat sebesar 4,9% dan output gap negatif mencapai Rp 10,462 miliar. Haltersebut semakin melebar di tahun 2015 dengan gap negatif sebesar Rp. 41,893miliar meski perekonomian mengalami ekspansi dengan pertumbuhan ekonomi5,07%. Tiga faktor utama yang berpengaruh terhadap probabilita terjadinyaoutput gap di Kota Magelang adalah pertumbuhan belanja Pemerintah Daerah,pertumbuhan jumlah penduduk dan pertumbuhan tingkat pengangguranterbuka.
Copyrights © 2017