E-Health merupakan bagian dari e-governance pemerintah kota Surabaya dan diterapkan kepada dua RS yang menjadi pilot project, salah satunya RSUD Soewandhie, yang bertujuan untuk menghemat waktu antrian pada instalasi rawat jalan melalui pemanfaatan teknologi informasi. Terobosan melalui E-Health ini diharapkan dapat memudahkan pasien untuk mendaftarkan diri dari rumah melalui website. Penerapan system ini memerlukan dukungan SIM RS yang mudah untuk diakses oleh petugas pendaftaran dan bagi petugas filing memudahkan untuk mencari rekam medis pasien melalui perintah pencarian dan histori pasien di SIM RS. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesiapan SIM RS dalam penerapan aplikasi e-health dengan menggunakan model HOT Fit. Metode Hot Fit memiliki beberapa variable yaitu : human, organization, technology dan net benefit (manfaat). Populasi pada penelitian ini adalah semua petugas pendaftaran dan petugas filling RSUD dr. M. Soewandhi yang diambil secara total sampling. Variabel yang diteliti adalah unsur-unsur dari model HOT Fit. Data hasil penyebaran kuisioner dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian adalah Organisasi merupakan faktor yang harus segera diperbaiki karena memiliki penilaian tidak baik sebesar 10%, cukup baik 70% dan sangat baik sebesar 20%. Faktor teknologi dinilai cukup baik sebesar 85% dan sangat baik sebesar 15%. Faktor human menunjukkan dalam keadaan 5% berada dalam keadaan tidak baik sedangkan 30% berada dalam keadaan cukup baik dan 65% berada dalam keadaan sangat baik. Manfaat (net benefit) dapat dikatakan berada dalam keadaan cukup bermanfaat sampai dengan sangat bermanfaat, yaitu berkisar 20-80%. Hal ini dapat dikatakan manfaat SIMRS berada pada level dirasakan oleh pengguna. Kesimpulan adalah Kekuatan faktor HOT-FIT SIMRS di Rumah Sakit Dr. Soewandhie ini terletak pada faktor manfaat dan teknologi dan kelemahannya adalah pada faktor organisasi
Copyrights © 2019