Pengetahuan, pemahaman dan pemaknaan yang relatif minim terhadap nilai dakwah, akan menggiring individu atau kelompok ke arah pemikiran ekstrimis atau radikal. Terlebih terjadinya penyempitan terhadap memahami subtansi pesan Al-Qur’an, sehingga mengakibatkan gerakan dakwah menjadi “kaku” (tesktual). Hal ini hanya akan menciderai nilai dakwah dan mereduksi cakawala dakwah yang menitikberatkan kearifan. Terlebih jika dakwah dimaknai sebagai usaha untuk mengagungkan satu golongan tertentu, sementara merendahkan golongan lainnya yang tidak sesuai dengan kelompoknya. Hal ini berpotensi melahirkan persengketaan gerakan dakwah, lunturnya dakwah yang dinamis dan humanis. serta hilangnya esensi dakwah yang bertujuan transformasi sosial melalui internalisasi nilai-nilai positif agama dalam masyarakat. Dengan demikian, memahami esensi dakwah secara komprehensif menjadi tuntutan di Era modern ini, agar dakwah menjadi rahmatal lil ‘aalamiin. Kata Kunci: Aksiologis, Gerakan Dakwah, Radikal
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018