Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KOMUNIKASI PESRSUASIF DA’I DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN NARAPIDANA (Studi pada Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas II A Bandar Lampung) Hariyanto, Hariyanto
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 37, No 2 (2017)
Publisher : Da'wa and Communication Faculty State Islamic University Walisongo, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jid.v37.2.2704

Abstract

This Research explains about the Implementation of Persuasive Communication Da’i religious conseling of prisoner at women class institute II A Bandar Lampung. This search uses descriptive qualitative approach. Da’i who do couching comes from Institutions and non-institutions. Da’i who comes two institutions from UIN Raden Intan Lampung and Dewan Dakwah Islam Indonesia. While da’i who come from non-institution only one person that is Ustadzah Hamidah Hasibuan. This findings of the field show that the persuasive communication of da’i in the religious estublishment of the psinores in the female class II A Bandar Lampung Institute both coming from institutions and non-institutions through five stages formulated with AIDDA. First, attention of the da’i involves some inmates to the ta’lim majlis event officer, using light language, initiating the delivery of the material by asking the news, chanting, sholawat, and vocal like KH.Zainuddin M.Z. Second, the interest of da’i convey the material of julisprudence, morals, tahsin iqra, qira’at al-qur’an and tailored to the request of inmates. Third, the desire that the da’i use the language of invitation, seduction, motivation sentensces and anticipate language that discredit. Fourth, decision the prisoners respond da’i in the form of question, vent, inmates feel the settlement  of mistakes. And last, the action that the psinore return to have the spirit of life like to read Iqra, Al-qur’an and carry out religious orderi such as prayer and fasting sunnah.
Pergeseran Aksiologis Dakwah: Potensi Gerakan Radikal Hariyanto Hariyanto
Al-MUNZIR No 2 (2018): Vol. 11 No.2 November 2018
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.884 KB) | DOI: 10.31332/am.v11i2.1120

Abstract

Pengetahuan, pemahaman dan pemaknaan yang relatif minim terhadap nilai dakwah, akan menggiring individu atau kelompok ke arah pemikiran ekstrimis atau radikal. Terlebih terjadinya penyempitan terhadap memahami subtansi pesan Al-Qur’an, sehingga mengakibatkan gerakan dakwah menjadi “kaku” (tesktual). Hal ini hanya akan menciderai nilai dakwah dan mereduksi cakawala dakwah yang menitikberatkan kearifan. Terlebih jika dakwah dimaknai sebagai usaha untuk mengagungkan satu golongan tertentu, sementara merendahkan golongan lainnya yang tidak sesuai dengan kelompoknya. Hal ini berpotensi melahirkan persengketaan gerakan dakwah, lunturnya dakwah yang dinamis dan humanis. serta hilangnya esensi dakwah yang bertujuan transformasi sosial melalui internalisasi nilai-nilai positif agama dalam masyarakat. Dengan demikian, memahami esensi dakwah secara komprehensif menjadi tuntutan di Era modern ini, agar dakwah menjadi rahmatal lil ‘aalamiin. Kata Kunci: Aksiologis, Gerakan Dakwah, Radikal
GERAKAN DAKWAH SULTAN AGUNG (Arti Penting Perubahan Gelar Sultan Agung Terhadap Gerakan Dakwah di Jawa Pada Tahun 1613 M - 1645 M) Hariyanto Hariyanto
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah Vol 24, No 1 (2018): Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/albayan.v24i1.3176

Abstract

The peak of the glory of the Mataram kingdom occurred during the reign of Sultan Agung. He managed to perform da'wah movement to master Central Java, East Java and some areas in West Java. Many strategies of da'wah movement conducted by Sultan Agung. However, the change and the addition of the title by Sultan Agung is one thing that distinguishes the previous Mataram kings. Sultan Agung recorded the changes and the addition of his title ranging from "Panembahan" to "Susuhunan" or "Sunan", to "Sultan" Degree "Susuhunan" or "Sunan" commonly used by the guardian gives charisma (authority) to the king. The title is used karen areas that have mastered the territory of the great Muslim Guardians. The title of "Sultan" which bears Sultan Agung further strengthens himself as a leader as well as a figure of Religion, who has responsibility towards his people and its creator . Complexity of the title that carried the Sultan Agung able to raise its degree and bring social effects for the movement of his da'wah. Areas that did not initially recognize themselves as kings, managed to recognize themselves as kings and submit and obey the king's policies. The complete title of Sultan Agung known as "Sultan Agung Hanyakrakusuma Senapati Ing Alaga Sayyidin Panatagama Khalifatullah" has the meaning that the third Mataram King is a leader who gets the mandate from Allah to organize the life of his people. Keywords: Title, Sultan Agung, Movement of Da'wah
RELASI KREDIBILITAS DA’I DAN KEBUTUHAN MAD’U DALAM MENCAPAI TUJUAN DAKWAH Hariyanto Hariyanto
TASÂMUH Vol. 15 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (450.453 KB) | DOI: 10.20414/tasamuh.v15i2.212

Abstract

Da'wah orientation is not centered on the interests of da'I, but the need of mad'u. Mad'u has diverse expectations of da'i ranging from the selection of da'wah methods, material submitted and media used. It thus requires da'i to have internal and external provisions. Internal provision can be the ability to communicate, self-control, and knowledge. The external provision refers to the ability of da'i to read the psychological condition of mad'u and the environment of da'wah. Thus, da'i can determine a wise, empathetic, sympathetic and humanist approach of da'wah. In the principle of communication is known by the rules of dependency relationship. On the one hand da'i has the right to speak and on the other hand mad'u has the right to hear. The right to talk da'i must be accompanied by the obligation to listen to mad'u and the right to hear mad'u should be accompanied by the appreciation of the message of da'i preaching. This study will explore relation credibility of da’i and mad’u needs into reach goal of dakwa descriptive with the "tools" analysis of Jude Burgoon Theory.
Komunikasi Persuasif Majelis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Terbanggi Besar dalam Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Muballigh Hariyanto, Hariyanto; Muhammad Irhamdi; Bagus Darmawan
AT-TAWASUL Vol 3 No 2 (2024): AT TAWASUL
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51192/ja.v3i2.1150

Abstract

Persuasive communication is the delivery of messages with the aim of influencing others through psychological aspects without any coercion. This study aims to explain the implementation of persuasive communication of the Terbanggi Besar PCM Tabligh Council in improving the ability of public dissemination of muballigh. This research is a field research through a descriptive method using observation, interview, and documentation tools. The results of the study show that Majlis Tabligh PCM Terbanggi Besar applies persuasive communication in its principles AIDDA yakni Attention, Inters / Desire, Decision, Action and provide space for two-way communication.
POLA KOMUIKASI ANTARA USTADZAH DAN SANTRI DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DI PROGRAM KMT SMA PONDOK PESANTREN PUTRI AISYIYAH IMADUL BILAD KOTA METRO Putri, Mutiara Janati; Nur, Muhammad; Hariyanto, Hariyanto
DECODING: Jurnal Mahasiswa KPI Vol. 2 No. 1 (2021): JULI-DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/decoding.v2i1.3113

Abstract

Komunikasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. karena manusia setiap hari akan menggunakan komunikasi. Komunikasi merupakan sarana paling utama dalam kehidupan manusia, yang berarti tidak ada seorang pun yang dapat menarik diri dari proses ini baik dalam fungsinya sebagai individu maupun makhluk sosial. Semakin menurunnya karakter yang dimiliki santri di Program KMT SMA yang ditakutkan jika dibiarkan lebih lanjut maka akan berdampak pada citra santri dan pesantren .Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan penulis ini adalah menjawab rumusan masalah, yaitu bagaimana pola komunikasi antar ustadzah dengan santri dalam pembentukan karakter santri KMT SMA Pondok Pesantren Putri Aisyiyah Imadul Bilad Kota Metro Di Pekalongan Kabupaten Lampung Timur.Metode yang digunakan penulis merupkan jenis Penelitian yang saya gunakan bersifat deskriptif kualitatif, Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Dilihat dari jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bertujuan melakukan studi yang mendalam mengenai suatu unit social sedemikian rupa, sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap menenai unit social tersebut, Penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan cara atau prosedur dengan menganalisis dan tidak menggunakan cara analisis statistik atau dengancara kuantitatif .Pola komunikasi yang digunakan oleh Ustadzah dalam membentuk karakter santri di Program KMT SMA Pondok Pesantren Putri Aisyiyah Imadul Bilad Kota Metro adalah komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Secara tidak langsung komunikasi antarpribadi akan lebih mempengaruhi pendekatan Karena fokus komunikasi lebih dekat sehingga menyebabkan komunikan akan lebih terbuka tanpa adanya rasa malu atau sungkan. Komunikasi kelompok, tiap santri akan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama (perasaan saling bergantung), mengenal satu sama lain, dan memandang sebagai bagian dari kelompok.
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI LISAN PADA SANTRI PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH ABUDZAR AL-GHIFARI BATANGHARI LAMPUNG TIMUR Anwar, Yuliza Khofifah; Songidan, Junaidi; Hariyanto, Hariyanto
DECODING: Jurnal Mahasiswa KPI Vol. 3 No. 1 (2022): JULI-DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/decoding.v3i1.3854

Abstract

Semua kegiatan manusia tidak bisa dilepaskan dari komunikasi. berkomunikasi tidak saja dengan orang lain atau lingkungan, akan tetapi juga dengan diri sendiri. Berkomunikasi berguna untuk mengembangkan ide-ide, mendewasakan kepribadian, menyelesaikan masalah sehari-hari hingga menghadapi berbagai tantangan hidup. Santri di era milenial saat ini harus bisa dalam segala hal, dalam bidang dakwah di masyarakat umum maupun di keluarganya sendiri. Oleh karna itu, santri harus bisa terampil dalam berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana upaya meningkatkan komunikasi lisan pada santri Pondok Pesantren Muhammadiyah Abudzar Al-Ghifari di Batanghari Lampung Timur, kegiatan apa yang dilakukan agar dapat meningkatkan keterampilan komunikasi lisan, faktor penghambat yang mempengaruhi dan faktor pendukung yang diberikan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi lisan pada santri. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari berbagai data yang di kumpulkan melalui metode wawancara atau pengamatan langsung mengenai masalah yang di teliti yang terjadi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatkan keterampilan komunikasi lisan pada santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah dengan cara memberikan kegiatan penunjang, seperti muhadharah, khitobah, dan khiwar.
STRATEGI KOMUNIKASI TAKMIR DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN DI MASJID ANNAWAWI METRO Huda, Azzam Ikhsanul; Rohman, Fathur; Hariyanto, Hariyanto
DECODING: Jurnal Mahasiswa KPI Vol. 3 No. 2 (2023): JANUARI-JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/decoding.v3i2.4940

Abstract

Banyaknya kegiatan keagamaan di masjid yang tertata dengan baik akan mempengaruhi jumlah dan kualitas jamaah di masjid tersebut. Karena masjid mempunyai daya tarik tersendiri. Jika suatu masjid mempunyai daya tarik atau keunikan tersendiri maka akan lebih banyak jamaahnya karena setiap masjid akan semakin tinggi jika mempunyai jamaah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh takmir dalam pembinaan keagamaan di Masjid Annawawi Metro. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dekskripstif, yang mana data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan beberapa narasumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa takmir Masjid Annawawi Metro menggunakan berbagai strategi komunikasi dalam upaya pembinaan keagamaan. Beberapa strategi tersebut adalah adanya kajian khusus muslimah dan kajian umum rutin untuk masyarakat sekitar, selain itu juga ada pembinaan bagi anak anak seperti adanya taman pendidikan Al-Qur’an. Takmir Masjid Annawawi juga aktif berinteraksi dengan jamaah dengan maksud untuk memahami kebutihan dan harapan mereka terkait kegiatan keagamaan. Faktor pendukung yang mendukung pembinaan atau kenyamanan para jamaah adalah berupa fasilitas yang dapat membuat jamaah nyaman berada di dalam masjid, selain itu komukasi yang baik antar pengurus masjid dan juga adanya relasi dan komunikasi yang baik dengan ustadz atau penceramah tingkat kota maupun nasional. Kendala yang dihadapi tamir Masjid Annawawi adalah Seringnya kegiatan bertumpu hanya pada beberapa orang saja dan Kekurangan SDM (Sumber Daya Manusia).
PENGGUNAAN DAN PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA DAKWAH PADA MAHASISWA KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO Sari, Nora Ayu Puspita; Rohman, Fathur; Hariyanto, Hariyanto
DECODING: Jurnal Mahasiswa KPI Vol. 4 No. 1 (2023): JULI-DESEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/decoding.v4i1.5130

Abstract

Penggunaan media sosial sebagai media dakwah adalah salah satu kesempatan untuk menyebarluaskan dakwah Islamiyah. Media sosial jika tidak dipelajari dan diamati dengan baik maka akan menjadi sebuah wadah informasi yang penuh dengan isu dan hoax, dizaman yang modern ini perkembangan dunia yang begitu pesat yang dengan mudahnya diakses di media sosial, tidak hanya itu banyaknya dampak buruk yang dikonsumsi oleh millenial dalam penggunaan media sosial, berbagai macam aplikasi yang bisa didownload di handphone, laptop, komputer, dan lain lain, yang menyediakan berbagai macam situs. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggunaan dan pemanfaatan media sosial sebagai media dakwah angkatan 2018 Universitas Muhammadiyah Metro. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk memberi pemahaman kepada khalayak bahwa mengajak untuk kebaikan itu salah satunya ibadah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan diperoleh baik dari wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media dakwah sangat dibutuhkan mahasiswa mengingat perkembangan teknologi dan informasi yang semakin meningkat pesat. Konten-konten dibagikan oleh mahasiswa yang berperan sebagai da’i dengan melalui platfrom media sosial yang menyajikan konten-konten keagamaan yang berkenaan motivasi, tausiyah pendek tentang persoalan agama yang selain itu juga terdapat konten terkait kegiatan sehari-hari bagi pengguna. Postingan mahasiswa di media sosial mereka dilakukan dengan berbagai pertimbangan, diantaranya dalam rangka menjawab pertanyaan pengguna media sosial lainnya terkait isu atau persoalan mad’u yang sedang terjadi.
ANALISIS PERBEDAAN GAYA BAHASA DAKWAH PENULISAN NOVEL “HAYYA” DAN “DALAM MIHRAB CINTA” Bastiah, Bastiah; Fajar, Mokhammad Samson; Hariyanto, Hariyanto
DECODING: Jurnal Mahasiswa KPI Vol. 4 No. 2 (2024): JANUARI-JUNI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/decoding.v4i2.6047

Abstract

Gaya bahasa merupakan peraturan kata-kata dan kalimat oleh penulis atau pembicara dalam mengekspresikan ide, gagasan, dan pengalamannya untuk meyakinkan atau memengaruhi pembaca atau pendengar. Gaya bahasa dakwah merupakan inti dalam sebuah penyampaian pesan dakwah yang diberikan oleh pendakwah kepada masyarakat. Dalam setiap penulis atau pembicara memiliki ciri khas gaya bahasa masing-masing. Perbedaan dalam gaya bahasa dakwah yang disampaikan akan berpengaruh kepada para pembaca atau pendengar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui suatu perbedaan gaya bahasa dakwah dalam penulisan novel karya Helvy Tiana Rosa dan Benny Arnas novel Hayya dan Habiburrahman El Shirazy novel Dalam Mihrab Cinta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat studi pustaka. Sehingga penelitian ini menggunakan referensi dari berbagai sumber jurnal, buku, dan lain-lain. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu memberikan gambaran dan keterangan yang secara jelas, objektif, sistematis, dan kritis mengenai perbedaan gaya bahasa penulisan novel. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan gaya bahasa dakwah novel “Hayya” dan novel “Dalam Mirab Cinta” dengan adanya data pengumpulan gaya bahasa dalam tabel. Novel “Hayya” merupakan novel yang memiliki gaya bahasa yang cenderung menggunakan gaya bahasa kiasan dan perumpamaan untuk menyampakan dakwahnya. Sedangkan Novel “Dalam Mihrab Cinta” merupakan karya novel yang menggunakan gaya bahasa penegasan dan perumpamaan untuk menyampaikan dakwah.