Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimum, kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, dan keaktifan siswa berpengaruh dengan kemampuan pemecahan masalah. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling terpilih kelas eksperimen (VIIID) dan kelas kontrol (VIIIC) di SMP MTs. Salafiyah Al Muttaqin Medono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa kelas eksperimen sebesar 79,207 dan kelas kontrol sebesar 69,233. Dari hasil uji ketuntasan kemampuan pemecahan masalah dengan uji proporsi satu pihak diperoleh bahwa siswa kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan lebih dari 85% dan hasil uji beda rata-rata diperoleh t hitung =17,409 > t tabel = 2,002465, sehingga H 0 ditolak, berarti rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model TPS berbantuan media cerita bergambar lebih baik dari rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang menggunakan model ekspositori. Terdapat pengaruh positif antara keaktifan siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa dengan persamaan y=40.833+0.464x..
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015