Unit Transfusi Darah (UTD) PMI kota Pekanbaru merupakan organisasi yang bertugas untuk menyediakan darah selain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Masalah yang banyak terdapat pada UTD PMI Kota Pekanbaru adalah permintaan dan ketersediaan akan darah yang tidak pasti dan sulit untuk dikontrol. Artinya pasokan darah bisa saja habis saat permintaan tinggi dan bisa pula kadaluwarsa akibat terlalu lama di dalam penyimpanan. Dampak dari tidak tersedianya darah dapat mengakibatkan kematian bagi pasien yang membutuhkannya. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian persediaan darah supaya PMI mampu memenuhi permintaan darah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah persediaan darah dan frekuensi pengambilan darah yang optimal. jumlah persediaan dan frekuensi pengambilan darah yang optimal. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data ke pihak PMI, dilanjutkan dengan pengolahan data dengan menggunakan model continuousreviewsystem, pengendalian persediaan dilakukan dengan cara melakukan perhitungan safetystock,reorderpoint, untuk setiap golongan darah serta implementasitwo bin system.Berdasarkan metode continuous review system,Total inventorycost (TIC) yang minimum rata-rata dari semua golongan darah adalah sebesar 104.389 rupiah. Terdapat penghematan sekitar 75.000 rupiah atau 56% per kantung darah. Berdasarkan hasil tersebut maka biaya persediaan yang dijalankan pihak UTD PMI kota Pekanbaru belum mencapai titik minimal.
Copyrights © 2019