Jurnal Artefak
Vol 3, No 1 (2015): Maret (Media Cetak)

DAMPAK CULTURSTELSEL (TANAM PAKSA) BAGI MASYARAKAT INDONESIA DARI TAHUN 1830-1870

Wulan Sondarika (Universitas Galuh Ciamis)



Article Info

Publish Date
28 May 2019

Abstract

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat pada masa sistem tanam paksa dan tanaman wajib apa saja yang harus ditanam. Metode yang digunakan adalah metode historis yaitu metode yang digunakan untuk mendeskripsikan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Hasil penelitian ini adalah bahwa Cultuurstelsel disebut juga sebagai Sistem Tanam Paksa, ini adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pada tahun 1830. Motif utama sistem tanam paksa (culturstelsel) pada tahun 1830 adalah karena kesulitan finansial yang dihadapi pemerintah Belanda sebagai akibaat perag Jawa tahun 1825-1830. Ciri utama dari pelaksanaan sistem tanam paksa adalah keharusan bagi rakyat untuk membayar pajak dalam bentuk pajak in natura, yaitu dalam bentuk hasil-hasil pertanian mereka. Dampak Culturstelsel dalam tanaman dibagi menjadi dua, diantaranya tanaman musiman dan tanaman tahunan. Tanaman musiman meliputi; gula, nila dan tembakau sedangkan tanaman tahunan meliputi; lada, kopi, teh dan karet. Selain dampak terhadap tanaman, terdapat juga dampak terhadap rakyat diantaranya penduduk desa wajib bekerja untuk kepentingan kolonial maupun untuk kepala-kepala dan para  pejabat. Kata kunci: Dampak Culturstelsel, Tanam Paksa, Masyarakat Indonesia

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

artefak

Publisher

Subject

Education Other

Description

Jurnal ARTEPAK, diterbitkan olah Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Galuh. Jurnal ini memuat hasil penelitian atau kajian teoritis yang berkaitan dengan pengembangan dan peningkatan profesi guru IPS, kajian Sejarah Lokal & Nasional, Kebudayaan, dan ...