Konversi
Vol 8, No 1 (2019): April 2019

POTENSI ASAP CAIR PADA PRODUKSI ARANG KAYU MODEL DESA RANGGANG TANAH LAUT

Ahmad Budi Budi Junaidi (Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat)
Abdullah Abdullah (Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat)
Uripto Trisno Santoso (Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat)



Article Info

Publish Date
19 Apr 2019

Abstract

Abstrak- Desa ranggang merupakan sentra produksi arang kayu di Kalimantan Selatan. Arang kayu diproduksi dalam tungku dari tanah liat berbentuk kubah dengan diameter sekitar 4 meter dan tinggi 3-4 meter. Di Desa Ranggang ini terdapat lebih dari 500 buah tungku dengan kapasitas produksi arang kayu sekitar 2-3 ton arang/tungku untuk tiap kali produksi. Asap yang keluar dari tungku arang pada proses produksi arang jumlahnya sangat besar selama ini terlepas ke lingkungan yang berpotensi menimbulkan polusi udara dan mengganggu pengrajin arang tersebut.. Penelitian tentang potensi asap cair sebagai produk samping pembuatan arang kayu desa ranggang tersebut dilakukan dengan memodifikasi model tungku arang desa Ranggang berupa penambahan instalasi kondensasi asap pada bagian knalpot tungku. Tungku arang percontohan telah dibuat dengan kapasitas produksi 3 ton arang setiap kali produksi. Bahan baku yang digunakan adalah limbah kayu ulin (Eusideroxylon zwageri Teijsm. & Binn.). Asap cair yang diperoleh dari tungku tersebut sejumlah 47 liter untuk setiap kali produksi. Asap cair yang dihasilkan didominasi fraksi suhu 95-105 0C, yaitu sebanyak 81%, memiliki kadar  asam (dihitung sebagai asam asetat) 0,825 molar dengan pH berkisar. 2,91-3,08. Kata kunci: asap cair, produk samping, produksi arang, kondensasi asap dan tungku arang Ranggang

Copyrights © 2019