Pada supply chain design penentuan lokasi fasilitas industri merupakan keputusan yang harus diperhitungkan dengan tepat, karena keputusan lokasi merupakan keputusan jangka panjang. Selain itu, penentuan alokasi ke tiap entitas pada rantai pasok juga harus ditentukan. Shankar et al. (2013) mengembangkan model matematis terkait pemilihan lokasi dan alokasi pada jejaring rantai pasok multi-eselon. Namun model yang dikembangkan tersebut belum memperhitungkan batasan kapasitas armada dan kevariasian produk. Sedangkan jika penggunaan armada lebih besar dibandingkan dengan armada yang tersedia batasan kapasitas armada harus diperhitungkan, dan pada umumnya saat ini perusahaan memproduksi produk lebih dari satu jenis. Oleh karena itu penelitian ini akan mengembangkan model Shankar et al. (2013) menjadi model keputusan lokasi dan alokasi yang mempertimbangkan batasan kapasitas armada dan variasi produk. Model yang telah dikembangkan kemudian diuji coba menggunakan dua metode, yaitu metode optimasi dan Particle Swarm Optimization (PSO) Algorithm. Hasil yang diperoleh dari dua uji coba tersebut adalah, total biaya dari metode PSO 8% lebih tinggi dibandingkan dengan metode optimasi, namun waktu yang dibutuhkan PSO untuk menyelesaikan model lima kali lebih cepat dibanding metode optimasi, sehingga dapat dikatakan bahwa metode PSO lebih efektif untuk digunakan. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa fungsi tujuan total biaya sensitif terhadap perubahan parameter demand dan tidak sensitif terhadap perubahan parameter kapasitas.
Copyrights © 2014