Masalah ketersediaan obat sering dijumpai pada pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sementara itu, rasionalitas peresepan merupakan hal penting dalam keberhasilan terapi pada pasien. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan profil ketersediaan obat terhadap profil rasionalitas peresepan di Puskesmas Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian observasional yang bersifat prospektif. Data bersifat kuantitatif yang disajikan secara deskriptif dan analitik. Analisis korelasi dengan menggunakan uji Bivariate Pearson. Pengambilan data dilakukan di 19 puskesmas di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan. Pengambilan sampel resep secara acak. Lembar resep pasien Puskesmas yang diambil secara acak berdasarkan perhitungan sampel yang didistribusikan dengan alokasi proporsional, tingkat kepercayaan 95% dan presisi relatif 0,05%. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2016. Profil ketersediaan obat di Kabupaten Barito Kuala ditunjukkan oleh data rata-rata tingkat ketersediaan obat sebesar 85,44%; rasio perputaran persediaan sebesar 3,04; stok mati dan stok berlebih nol persen serta masih adanya stok yang kadaluarsa dan stok kurang. Sementara itu, profil rasionalitas peresepan ditunjukkan oleh rata-rata resep yang rasional sebesar 66,05%; resep yang sesuai formularium nasional sebesar 56,29%; peresepan injeksi sebesar 0,30%; pemakaian generic sebesar 73,66%; peresepan antibiotik sebesar 29,85% dan rerata item obat sebesar 3,09. Hasil uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik antara profil ketersediaan obat terhadap profil rasionalitas peresepan, kecuali hubungan rasio perputaran persediaan terhadap peresepan obat generik dengan nilai koefisien korelasi r negatif (-0,556) dengan nilai signifikansi p < 0,05 yaitu sebesar 0,013.
Copyrights © 2018