Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya
Vol 11, No 2 (2019): PATANJALA Vol. 11 No. 2, JUNE 2019

IDENTITAS ORANG TUGU SEBAGAI KETURUNAN PORTUGIS DI JAKARTA

Risa Nopianti (BPNB Jawa Barat)
Selly Riawanti (Pasca Sarjana Fisip Unpad)
Budi Rajab (Pasca Sarjana Fisip Unpad)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2019

Abstract

Orang Tugu di Kelurahan Semper Barat merupakan sebuah komunitas keturunan Portugis yang  memiliki akar budaya dan sejarah yang cukup campuran sejak tahun 1661. Mereka berusaha untuk tetap bertahan dengan melestarikan aspek-aspek kebudayaan yang dimilikinya melalui beragam aktivitas dan tindakan-tindakan sosial sebagai upayanya untuk mendapatkan pengakuan akan identitas mereka sebagai Orang Tugu. Penelitian secara kualitatif dengan metode etnografi dan extended case method, digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Paparan data menjelaskan bahwa interaksi sosial Orang Tugu dengan kelompok-kelompok lainnya dilakukan sebagai upaya mereka untuk mempertahankan identitasnya. Hal tersebut memunculkan dua kelompok utama yaitu, kelompok penting (significant others) hubungan di antara mereka didasari oleh adanya kepentingan-kepentingan tertentu yang sifatnya saling menguntungkan, yaitu salah satunya berkaitan dengan eksistensi musik keroncong. Ada pula kelompok umum lainnya (generalized others) hubungan mereka bersifat saling membutuhkan. Kelompok yang dikategorikan dalam hubungan saling menguntungkan adalah pemerintah daerah, komunitas pemerhati budaya dan sejarah, serta penanggap keroncong. Adapun kelompok-kelompok yang dibutuhkan oleh Orang Tugu dalam kehidupan sehari-hari adalah tetangga Betawi, dan jemaat gereja.    The Tugu people in Semper Barat Village are a community of Portuguese descent who has quite mixed cultural and historical roots since 1661. They try to stay afloat by preserving their cultural aspects through various activities and social actions as an effort to get recognition of their identity as Tugu People. Qualitative methods with ethnographic approaches and extended case method are used as tools to collect and analyze data. The results explain that the social interaction of Tugu People with important groups (significant others) is carried out because of the existence of certain interests which are mutually beneficial, but there are also those that are mutually needed, namely those in other general groups (generalized others). Groups that are categorized as mutually beneficial relationships are local governments, cultural and historical observer communities, and keroncong appreciators. The groups needed by Tugu People in their daily lives are neighbors from Betawi ethnic group, and church members.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

patanjala

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Patanjala means river water that constantly flowing along the path through to the estuary. As well as the characteristics of river water, all human have to work and do good deeds, with focus on future goals. Patanjala is a journal containing research results on cultural, artistic, and film values as ...