Haliotis asininna dan Haliotis squamata merupakan jenis abalon yang banyak dijumpai dan dikembangkan di Indonesia. Kendala yang sering dihadapi yaitu menentukan jumlah induk yang berujung pada rendahnya produksi benih. Upaya peningkatan kualitas benih terus dilakukan salah satunya dengan kawin silang dengan perbandingan jumlah induk yang sesuai. Tujuan penelitian adalah mengetahui jumlah induk betina abalon yang dibutuhkan untuk menghasilkan larva yang optimal, serta mengetahui perbedaan tingkat keberhasilan persilangan dua jenis induk. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama, jumlah induk betina (1:2, 1:3 dan 1:4). Faktor kedua, persilangan dengan dua aras yaitu H. asinina jantan dengan H. squamata betina dan H. asinina betina dengan H. squamta jantan. Hasil penelitian menunjukkan rasio jumlah induk tidak berpengaruh nyata terhadap keberhasilan pemijahan. Namun faktor persilangan memberikan pengaruh nyata (p0,05) terhadap jumlah telur, tingkat pembuahan dan tingkat penetasan. Persilangan dengan induk betina H. squamata menghasilkan tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingakan dengan induk betina H. asinina. Kata kunci: H. asinina, H. squamata, jumlah induk, kawin silang
Copyrights © 2013