Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri
Vol 6 No 1 (2016): Jurnal Industri INOVATIF

POTENSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILLER) SEBAGAI MINUMAN TEH HERBAL YANG KAYA ANTIOKSIDAN

Anggorowati, Dwi Ana (Unknown)
Priandini, Gita (Unknown)
Thufail, Thufail (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Dec 2016

Abstract

Tanaman  avocado  yang  terkenal  dengan  nama  alpukat  (Persea  americana  miller)  sangat  banyak  ditemukan  di  Indonesia.  Walau  bukan  tanaman  asli  Indonesia,  tetapi  keberadaannya  tidak  asing  lagi  bagi masyarakat. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman obat  yang sangat penting dan dimanfaatkan sebagai obat  tradisional  untuk  pengobatan  seperti  sariawan,  kencing  batu,  darah  tinggi,  kulit  muka  kering  sakit  gigi, bengkak karena perandangan dan kecing manis.  Kandungan  zat  aktif  yang  terdapat  di  daun  alpukat  (Persea  americana  miller)  adalah  flavonoid  dan quersetin. Daun alpukat (Persea americana miller) rasanya pahit berkhasiat sebagai diuretik dan menghambat pertumbuhan  beberapa  bakteri  seperti  Staphylococcus  sp,  Pseudomonas  sp,  Proteus  sp,  Escherichea  sp,  dan Bacillus sp. Selain itu, berkhasiat untuk menyembuhkan kencing batu, darah tinggi, dan sakit kepala. Daun yang dibuat teh dapat menyembuhkan nyeri saraf, nyeri lambung, bengkak saluran pernapasan dan haid tidak teratur.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh variasi suhu pemanasan  yaitu  suhu 40 ° C, 50°C, 60°C, 70°C, 80°C dan lama waktu pengeringan 30, 50, 70, 90, 110 menit terhadap pembuatan minuman teh herbal dari daun alpukat sebagai antioksidan alami dengan kualitas optimal Berdasarkan  penelitian  yang  telah  dilakukan  maka  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  variasi  suhu pemanasan  dan  waktu  pengeringan  mempengaruhi  kadar  antioksidan  pada  minuman  teh  daun alpukat.  Kadar antioksidan  tertinggi  terdapat  pada  suhu  40  ºC  dengan  lama  waktu  pengeringan  30  menit  dengan  nilai  IC 50  110 menit dengan nilai IC 50  24,863 ug/ml, sedangkan kadar antioksidan terendah terdapat pada suhu 80 0 C dengan lama waktu pengeringan 110 menit dengan nilai IC 50 38,216ug/ml.. Untuk suhu 50 °C dan waktu 50 menit merupakan suhu dan waktu yang  optimum  untuk  pembuatan  minuman  teh  daun  alpukat.  Karena  pada  suhu  ini  memiliki  nilai  IC 50   yang rendah  yaitu 29,568 ug/ml, sesuai dengan kandungan flavonoid dan kuersetin dalam ekstrak daun alpukat bahwa pada suhu 50 °C dan lama waktu  50 menit, nilai Rf pada KLT untuk klorofil pada  ekstrak daun  alpukat dan sampel teh daun alpukat sama, yaitu 0,9333 dan 0,75, sedangkan pada kandungan kuersetin pada ekstrak daun alpukat  dan  sampel  daun  alpukat  adalah  0,8963  dan  0,75,  dari  hasil  tersebut  nilai  Rf  kedua  sampel  tersebut mengalami  penurunan  0,1463,  tetapi  nilai  penurunan  tersebut  tidak  terlalu  jauh.Sehingga  dapat  disimpulkan bahwa teh daun alpukat terbukti masih terkandung zat aktif flavanoid dan kuersetin yang tinggi

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

industri

Publisher

Subject

Industrial & Manufacturing Engineering

Description

Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Maret dan September. Berisi gagasan, konseptual, kajian teori, aplikasi teori dan kajian buku Teknik Industri. Makalah yang masuk ditelaah oleh mitra bestari yang kompeten di bidang teknik dan manajemen ...