Kebutuhan cabai merah (Capsicum annum L.) terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Dengan permintaan cabai merah yang semakin meningkat, maka perlu dilakukan peningkatan produksi. Salah satu upaya dapat dilakukan melalui penambahan bahan alami yang dapat mempercepat proses penyuburan tanah, diantaranya adalah urine kelinci dan PGPR atau Plant Growth Promothing Rhizobakteri (Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman) dari akar tanaman tauge. Maka perlu dilakukan penelitian tentang respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) terhadap pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar tanaman tauge. Varietas yang digunakan adalah varietas Ciko. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari sepuluh perlakuan. terdiri dari empat ulangan dengan masing–masing terdapat tiga polybag. Parameter penelitian meliput tinggi tanaman, jumlah buah dan bobot segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar tanaman tauge 7.5 ml/liter air merupakan perlakuan yang terbaik dan dapat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Kemudian perlakuan pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar tauge 10 ml/liter air memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah buah dan bobot segar tanaman cabai merah (Capsicum annum L.).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2015