Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMANFAATAN URINE KELINCI DAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteri) DARI AKAR PUTRI MALU UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) Yuliani &; Tubagus Wahyudin Abdul Wafa
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 4, No 2 (2014): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v4i2.694

Abstract

      Cabai merah (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas penting hortikultura di Indonesia yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki nilai ekonomi yang cukup baik. Maka perlu dilakukan penelitian tentang respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) terhadap pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar putri malu. Varietas yang digunakan adalah varietas Ciko. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang tediri dari sepuluh perlakuan. Setiap perlakuan terdiri dari empat ulangan dengan masing–masing terdapat tiga polybag. Parameter penelitian meliput tinggi tanaman, jumlah buah dan bobot segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar putri malu 7.5 ml/liter air merupakan perlakuan yang terbaik dan dapat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan bobot segar tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Kemudian perlakuan pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar putri malu 10 ml/liter air memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah buah tanaman cabai merah (Capsicum annum L.).
PEMANFAATAN URINE KELINCI DAN PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteri ) DARI AKAR TANAMAN TAUGE UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.) Yuliani .
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 5, No 1 (2015): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v5i1.610

Abstract

Kebutuhan cabai merah (Capsicum annum L.) terus meningkat setiap tahun sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya industri yang membutuhkan bahan baku cabai. Dengan permintaan cabai merah yang semakin meningkat, maka perlu dilakukan peningkatan produksi. Salah satu upaya dapat dilakukan melalui penambahan bahan alami yang dapat mempercepat proses penyuburan tanah, diantaranya adalah urine kelinci dan PGPR atau Plant Growth Promothing Rhizobakteri (Bakteri Pemacu Pertumbuhan Tanaman) dari akar tanaman tauge. Maka perlu dilakukan penelitian tentang respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.) terhadap pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar tanaman tauge. Varietas yang digunakan adalah varietas Ciko. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari sepuluh perlakuan. terdiri dari empat ulangan dengan masing–masing terdapat tiga polybag. Parameter penelitian meliput tinggi tanaman, jumlah buah dan bobot segar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar tanaman tauge 7.5 ml/liter air merupakan perlakuan yang terbaik dan dapat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.). Kemudian perlakuan pemberian urine kelinci dan PGPR dari akar tauge 10 ml/liter air memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah buah dan bobot segar tanaman cabai merah (Capsicum annum L.).
RESPON TIGA JENIS GULMA BERDAUN LEBAR TERHADAP ALELOPATI DARI EKSTRAK DAUN ZUCCHINI (CUCURBITA PEPO) Yuliani ,; Nedin Nendar
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 3, No 2 (2013): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v3i2.684

Abstract

     Gulma dapat mengurangi hasil tanaman baik dari segi kualitas maupun kuantitas, gulma juga sebagai fasilitator hama dan penyakit, perlu adanya pengendalian gulma yang ramah terhadap lingkungan. Adapun tujuan dari penelitian ini : 1.mengetahui adanya pengaruh zat alelopati dari ekstrak daun Zucchini (Cucurita pepo) terhadap penekanan pertumbuhan tiga jenis gulma berdaun lebar, 2. mengetahui konsentrasi yang efektif dari ekstrak daun Zucchini (C. pepo) terhadap penekanan pertumbuhan tiga jenis gulma berdaun lebar.Penelitian dilakukan di lahan agribisnis SMKN PP Cianjur dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial (5x3)dengan tiga ulangan.Hasil penelitian menunjukan bahwa alelopati dari ekstrak dari daun Zucchini (C. pepo) berpengaruh terhadap penekanan pertumbuhan tiga jenis gulma berdaun lebar, konsentrasi ekstrak daun Zucchini (C. pepo) menunjukan yang terbaik yaitu 200 g/l dapat menekan pertumbuhan gulma pada bobot segar 29,32% sampai 32,28%, bobot kering 13,72% sampai 42,32%, tinggi gulma 19,88% sampai 39,35%, jumlah daun 11,25% sampai 31,09% dan panjang akar 31,91% sampai 36,93% dari masing-masing Ajeran, Sintrong dan  Babadotan. Hasil penelitian yang sangat baik responnya adalah Babadotan apabila di ambil rata-rata dari lima variabel mencapai 35,76% sedangkan pada Ajeran 29,72% dan Sintrong 22,31 %.
PENGGUNAAN BEBERAPA PERANGKAP UNTUK MENGENDALIKAN HAMA PENGGEREK BATANG PADI PANDANWANGI (Oryza sativa var. Aromatic) Yuliani ,; Ai Resti Anggraeni
Pro-STek Vol 1, No 1 (2019): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.089 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i1.817

Abstract

Padi pandanwangi merupakan padi lokal Cianjur varietas jenis padi bulu (Javanica), padi ini tumbuh pada ketinggian 450-800 mdpl, umur tanaman mulai dari penanaman sampai panen mencapai 155 hari lebih lama daripada padi pada umumnya. Karena lamanya umur tanam padi Pandanwangi mengakibatkan populasi penggerek batang padi dapat berkembang dengan baik di areal penanaman tersebut dikareanakan ketersediaan makanannya selalu tersedia, untuk menekan populasi penggerek batang padi Pandanwangi dilakukan teknik penangkapan hama tersebut menggunakan perangkap lampu, perangkap feromon dan perangkap methyleugenol perangkap tersebut merupakan perangkap yang dapat memerangkap hama tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di areal penanaman padi Pandanwangi milik Fakultas Sains Terapan Unsur pada bulan Maret-April, menggunaan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kelompok dengan satu sampel dalam masing-masing kelompok, perangkap A (lampu), B (feromon), C (yellow sticy trap) dan D (methyleugenol). Hasil uji lanjut DMRT menunjukkan hasil yang paling tinggi pengaruhnya terhadap populasi penggerek batang padi Pandanwangi yang terperangkap adalah perangkap A (lampu)  diteruskan dengan perangap B (feromon).
UJI EFEKTIVITAS DAUN SIRSAK Annona muricata) DAN DAUN CENGKEH (Sizygium aromatikum L.) TERHADAP PENGENDALIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera litura) Yuliani Yuliani; Astri Utami
Pro-STek Vol 4, No 1 (2022): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.8 KB) | DOI: 10.35194/prs.v4i1.2339

Abstract

Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan hama pada berbagai jenis tanaman karena bersifat polifagus dan mempunyai kisaran inang yang luas. Pengendalian hama masih menggunakan insektisida kimia sintetik yang menimbulkan berbagai dampak negatif seperti resistensi hama, resurgensi hama dan terbunuhnya musuh alami, untuk mengurangi pemakaian insektisida sintetik dilakukan pengendalian dengan insektisida nabati. Daun sirsak selain dapat digunakan sebagai insektisida nabati juga dapat digunakan sebagai larvasida, penolak serangga dan penghambat makan yang dapat digunakan untuk mengendalikan belalang dan hama karena ekstrak daun sirsak memiliki kandungan senyawa acetogenin yang menyebabkan kegagalan kerja organ pencernaan serangga, sedangkan cengkeh memiliki kandungan eugenol, saponin, flavonoid, dan tanin yang dapat dijadikan insektisida nabati untuk menanggulangi serangan hama ulat grayak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh insektisida nabati daun sirsak dan daun cengkeh serta mengetahui nilai LT50 terbaik dari insektisida nabati daun sirsak dan daun cengkeh terhadap mortalitas ulat grayak. Penelitian dilaksanakan pada bulan maret hingga juli 2021 di kebun percobaan BB BIOGEN Pacet. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari dua faktor dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu jenis pestisida nabati daun sirsak dan daun cengkeh. Faktor kedua adalah konsentrasi pestisida nabati yaitu : 0%, 10%, 20%, 30% dan 40%. Hasil pengamatan menunjukkan jenis pestisida ekstrak daun sirsak dan daun cengkeh berpengaruh terhadap mortalitas ulat grayak. Sedangkan konsentrasi pestisida nabati terbaik dihasilkan oleh ekstrak daun cengkeh 40% yang mencapai 87% kematian pada 5 hsa. Hasil analisis LT50 pada perlakuan cengkeh menunjukkan hasil terbaik yaitu pada 56 jam.
UJI KETERTARIKAN HAMA KEONG MAS (Pomacea canaliculata L.) TERHADAP BERBAGAI UMPAN PERANGKAP DI LAHAN PADI PANDANWANGI Yuliani ,; Aidannisa .
Pro-STek Vol 1, No 2 (2019): DECEMBER
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.225 KB) | DOI: 10.35194/prs.v1i2.826

Abstract

Keong Mas (Pomacea canaliculata L.) merupakan salah satu hama penyebab padi gagal tumbuh pada budidaya padi Pandanwangi fase vegetatif. Hama  tersebut memakan bibit padi muda sehingga petani harus menyulam kembali tanaman padi. Populasi hama Keong Mas yang tinggi perlu dikendalikan agar populasi tidak semakin meningkat. Salah satu pengendalian yang dapat dilakukan adalah pengendalian hama secara terpadu (PHPT) seperti penggunaan umpan perangkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketertarikan hama Keong Mas terhadap berbagai umpan  perangkap dilahan padi Pandanwangi sehingga dapat berpengaruh terhadap populasi hama Keong Mas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 di Pusat Studi dan pengembangan plasma nutfah padi Pandanwangi lahan milik MP3C dan Fakultas sains Terapan Univeristas Suryakacana. Penelitian ini bersifat eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan dan 7 ulangan, yaitu: (P1) Daun Pepaya, (P2) Daun Selada, dan (P3) Ampas Kelapa dan K (Kontrol) Hasil menunjukkan bahwa pemberian umpan berpengaruh terhadap populasi hama Keong Mas. Umpan perangkap yang paling banyak menarik  populasi hama Keong Mas yaitu P1 (15.89) dan P2 (14.23) dan yang paling rendah adalah  Kontrol (Larutan Ragi) yaitu sebanyak 0.76.
UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA PESTISIDA NABATI TERHADAP MORTALITAS (Spodoptera exigua Hubner) PADA TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) Yuliani ,; Widya Sari; Nia Fatimah
Pro-STek Vol 2, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.904 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i2.1167

Abstract

Bawang daun merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat namun produktivitasnya terganggu oleh serangan hama seperti, Spodoptera exigua.  Dalam pengendaliannya petani masih menggunakan pestisida kimia sintetis yang memiliki banyak dampak negatif, seperti resistensi hama, resurgensi dan timbulnya hama sekunder. Pengendalian S. exigua menggunakan pestisida nabati dengan konsentrasi yang tepat dapat mengendalikan hama ulat bawang daun secara efektif dan tidak berdampak negatif terhadap tanaman dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari beberapa pestisida nabati (daun babadotan, nimba dan sirsak)dengan menggunakan beberapa konsentrasi terhadap mortalitas S. exigua. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari dua faktor dengan masing-masing 3 ulangan,. Faktor pertama yaitu jenis pestisida nabati  : babadotan, nimba dan sirsak, Faktor kedua adalah konsentrasi pestisida nabati yaitu : 250 g/L, 500 g/L dan tanpa pestisida nabati (kontrol). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jenis pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap mortalitas S. exigua. Sedangkan konsentrasi pestisida nabati berpengaruh nyata terhadap mortalitas. Mortalitas terbaik yaitu pada perlakuan  babadotan 500 g/L dan Nimba 500 g/L, mencapai 100% kematian pada 6 hsa. Hasil analisis LT50 yang terbaik pada perlakuan babadotan 500 g/L dan nimba 500 g/L yaitu :  2,93 hari dan  2,57 hari.
KOMPARASI JENIS CASCARA DAN PERIODE FERMENTASI TERHADAP KARAKTERISTIK KOMBUCHA CASCARA Riza Trihaditia; Yuliani ,; Romansyah Priambodo
Pro-STek Vol 3, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.355 KB) | DOI: 10.35194/prs.v3i2.1921

Abstract

Kopi telah lama dibudidayakan di Indonesia. Dalam pengolahannya, dihasilkan buangan berupa kulit kopi yang jika tidak diolah lebih lanjut dapat menjadi limbah dan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Kulit kopi bisa dimanfaatkan menjadi teh yang disebut cascara dan bisa ditingkatkan manfaatnya dengan difermentasi menjadi kombucha. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui pengaruh jenis cascara (arabika dan robusta) dengan periode fermentasi (6, 8 dan 10 hari) untuk mencari respon paling optimum dari panelis terhadap warna, rasa, aroma dan kekentalan kombucha cascara. Rancangan penelitian dibuat menjadi 6 sampel tanpa ulangan dan dilakukan uji fisikokimia (gula, alkohol dan pH) sebagai informasi tambahan. Respon dari panelis didapatkan dengan melakukan uji hedonik dan dianalisis menggunakan Response Surface Methods. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis cascara dan periode fermentasi berpengaruh terhadap warna, rasa, aroma dan kekentalan kombucha cascara. Sampel R6, R8 dan R10 menjadi sampel terbaik dari warna. Sampel A6, A8, R6 dan R10 menjadi sampel terbaik dari rasa.  Sampel R6 dan R8 merupakan sampel terbaik dari aroma dan sampel R6 adalah sampel terbaik dari kekentalan. Sampel paling optimum terdapat pada sampel R6 yaitu kombucha cascara dari jenis robusta pada periode fermentasi 6 hari dengan kandungan gula 9,4°Brix, alkohol 0% dan pH 3,5.
KEPADATAN POPULASI DAN INTENSITAS SERANGAN WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens. Stal) PADA BUDIDAYA PADI PANDANWANGI DENGAN PENERAPAN ORGANIK DAN ANORGANIK Yuliani & Ade Perta Agustian
Pro-STek Vol 2, No 1 (2020): JUNE
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.567 KB) | DOI: 10.35194/prs.v2i1.992

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kepadatan populasi dan intensitas serangan hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) pada padi varietas Pandanwangi organik dan anorganik. Penelitian dilakukan di desa Tegallega dan Mekarwangi Kecamatan Warungkondang, dengan menggunakan metode survey pada lahan persawahan padi pandanwangi perlakuan organik dan anorganik, dan tiap lahan dilakukan pengambilan sampel yang terdiri dari 5 petak. Untuk pengamatan secara visual pada setiap petak ditentukan 5 sub petak yang tersebar secara diagonal, pada setiap sub petak percobaan diambil 5 tanaman contoh secara acak berpindah-pindah setiap minggunya sehingga terdapat 25 tanaman contoh dalam satu sub petak. Hasil yang diperoleh yaitu : kepadatan populasi hama wereng batang coklat pada lahan budidaya tanaman padi organik,  pada pengamatan minggu ke-1 hingga minggu ke-5 secara berturut-turut adalah : 0,28; 0,32; 0,16; 0,08 dan 0. Sedangkan kepadatan populasi hama wereng batang coklat pada lahan budidaya tanaman padi anorganik,  pengamatan pada minggu ke-1 hingga minggu ke-5 secara berturut-turut adalah : 2,48; 2,08; 1,56; 0,72 dan 0,2. Hal ini menunjukan bahwa populasi wereng batang coklat lebih banyak pada lahan budidaya padi secara anorganik. Sedangkan pada lahan organik populasi wereng coklat relatif stabil. Dari hasil pengamatan yang diperoleh, menunjukan bahwa intensitas serangan hama wereng batang coklat pada budidaya tanaman padi pandanwangi dengan penerapan lahan organik lebih rendah dibandingkan lahan anorganik, hal ini sejalan dengan tingginya populasi hama wereng di lahan anorganik dibandingkan di lahan organik.
RESPON PERTUMBUHAN STEK TANAMAN KELOR (Moringa oleifera) TERHADAP APLIKASI BIOKOMPLEK DAN MEDIA TANAM Angga Adriana Imansyah; Melissa Syamsiah; Yuliani Yuliani; Riza Trihaditia; Widya Sari
AGROSCIENCE (AGSCI) Vol 12, No 2 (2022): December
Publisher : Fakultas Sains Terapan, Universitas Suryakancana Cianjur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agsci.v12i2.2755

Abstract

Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamp.) merupakan satu jenis tanaman yang bermanfaat dan layak untuk dikembangkan sebagai sumber bahan tambahan pangan sehat. Sampai saat ini secara umum teknik budidaya tanaman kelor belum banyak diketahui secara pasti, karena kurangnya pemahaman tentang khasiat dan nilai ekonominya. Teknik budidaya tanaman kelor bisa dilakukan menggunakan stek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi penambahan biokomplek (Tricho G) dan media tanam terhadap pertumbuhan stek tanaman kelor. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober – Nopember 2022 bertempat di Desa Padaluyu Kecamatan Cugenang. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok pola Faktorial. Faktor pertama yaitu aplikasi penambahan biokomplek (Tricho G)  dengan 4 Taraf : 0g, 25 g, 50 g, dan 75 g per polybag. Faktor kedua dengan 4 taraf yaitu media tanam yang digunakan dengan penambahan pupuk kandang sapi, pupuk kandang domba, urine kelinci dan bokashi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa perlakuan Biokomplek berpengaruh terhadap jumlah tunas dan panjang cabang tetapi tidak berpengaruh terhadap jumlah daun stek kelor.  Jenis Media tidak berpengaruh terhadap jumlah tunas, tetapi berpengaruh terhadap jumlah daun dan panjang cabang stek kelor. Interaksi perlakuan yang paling baik adalah T3M1 (Biokomplek 50 g/polybag dan Pupuk Kandang Sapi).