Badan air Waduk Cirata yang berada di Kabupaten Cianjur, Bandung, dan Purwakarta Provinsi Jawa Barat, telah terjadi eutrofikasi karena limbah budidaya ikan jaring apung. Model eutrofikasi 2-dimensi berlapis telah dikembangkan untuk mempelajari sejauh mana sebaran petak karamba jaring apung berpengaruh pada eutrofikasi, dan optimasi jumlah petak karamba jaring apung tiap kabupaten sesuai dengan status trofik yang diinginkan di badan air Waduk Cirata. Kalibrasi dan validasi model menggunakan data 4 titik observasi konsentrasi khlorofil-a pada tiga variasi elevasi muka air waduk menunjukkan hasil perhitungan sesuai dengan observasi. Simulasi model menunjukkan, pola sebaran jumlah petak karamba jaring apung per segmen telah meyebabkan 20 30% luas area Waduk Cirata berstatus eutrofik. Optimasi diperoleh alternatif 1: jika diinginkan persentase luas oligotrofik semua lapisan waduk Cirata 100%, maka jumlah petak karamba jaring apung tiap segmen dari sebaran petak karamba jaring apung yang ada saat ini dikurangi 80%, sehingga alokasi jumlah karamba jaring apung Kabupaten Cianjur, Bandung dan Purwakarta adalah 8.710 petak, 5.756 petak dan 534 petak; dan alternatif 2: jika diinginkan persentase luas eutrofik semua lapisan air Waduk Cirata 0%, maka jumlah karamba jaring apung tiap segmen dari sebaran petak karamba jaring apung saat ini dikurangi 30%, sehingga alokasi jumlah karamba jaring apung Kabupaten Cianjur, Bandung dan Purwakarta adalah 29.745 petak, 19.381 petak dan 1.874 petak
Copyrights © 2015